Dengan kerja sama tersebut, para Turis China yang datang ke Indonesia bisa bertransaksi melalui mesin EDC milik BCA yang sudah terkoneksi dengan QR Code.
"Kita harapkan September mulai bisa terima dari traveler China yang datang. Jadi waktu mereka spend money, mereka bisa menggunakan merchant-merchant yang kerja sama dengan kami," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja, Kamis (11/4/2019).
Dijelaskan Jahja, skema kerja sama ini memang dalam hal penyelesaian transaksi. Sistem pembayaran 'asing' harus menggandeng acquiring business lokal yang akan menghubungkan tenant dan bank.
![]() |
Artinya, ketika turis China bertransaksi di Indonesia nantinya dipastikan dana yang diberikan akan masuk terlebih dahulu ke BCA sebelum ke tenant.
"Kami menawarkan basis yang kuat dengan 18 juta nasabah yang kami miliki dan lebih dari 400.000 outlet di Indonesia. Jadi akan ada merger fee dengan mereka dan tentu menjadi sebuah win-win solution," katanya Jahja.
Siapkan Rp 5,2 Triliun
Pada kesempatan yang sama, Jahja mengatakan BCA sudah menyiapkan dana investasi hingga Rp 5,2 triliun. Hal ini digunakan untuk pengembangan IT.
"Itu kita melengkapi QR Code. Ada perubahan di EDC, teknologi dan pengembangan API. Selain itu juga penggantian ATM yang baru," tutur Jahja.
Pada akhir Desember 2018, BCA melayani 19 juta rekening nasabah dan memproses jutaan transaksi setiap harinya didukung oleh 1.249 kantor cabang, 17.778 ATM, serta layanan internet dan mobile banking yang dapat diakses 24 jam.
(dru)
http://bit.ly/2Uv4gfV
April 11, 2019 at 08:55PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gandeng WeChat, BCA Bisa Layani Turis China Pakai QR Code"
Post a Comment