"Sudah kami sounding, dan semua negara berminat (untuk memberikan pendanaan). Cuma, karena kontraktor di kilang Balikpapan itu dari Korea, sepertinya pendanaan dari Korea dan bank-bank di sana yang siap mendanai," ujar Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang saat dijumpai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
"Khusus Kilang Balikpapan itu pendanaan dari Korea, kalau kilang lain ada yang dari China, India, Spanyol yang siap mendanai," tambahnya.
Lebih lanjut, Ignatius menuturkan, untuk mencari pendanaan tahapan awalnya adalah merancang rekayasa teknis untuk menentukan besaran investasi, kemudian mengestimasikan nilainya, termasuk penyediaan lahan dan sebagainya.
"Kami sounding dulu, lalu kami suntik dana dari ekuitas. Nah bertahap, nanti pada saat investasi baru ketahuan pendanaan, mungkin 30% ekuitas, 70% pendanaan pinjaman, tergantung kesepakatan bersama," jelasnya.
Adapun, sebelumnya, ia juga mengatakan, dalam mengembangkan kilang Balikpapan, Pertamina tengah mencari mitra strategis. Ia menyebut, sudah ada sembilan calon mitra yang ada dalam daftar yang akan bekerja sama dengan Pertamina.
Ia menambahkan, ada tiga jenis mitra yang dicari oleh Pertamina dalam mengembangkan kilang. Yang pertama adalah refinery partner, trading partner, dan financial (equity) partner.
"Berdasarkan studi kami, mitra yang sesuai untuk kilang Balikpapan yaitu trading partner, yang trading minyak yang punya uang banyak supaya dapat share profit, dan financial partner juga. Tapi kami juga tetap buka peluang untuk refinery partner," katanya.
"Dari 70 calon mitra, sudah shortlist sembilan mitra refinery partner. Targetnya Oktober nanti sudah dapat mitra terpilih," pungkasnya. (gus)
http://bit.ly/2GHIuNP
April 25, 2019 at 01:41AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari China ke Korea, Pertamina Investor untuk Bangun Kilang"
Post a Comment