
Ditemui selepas kick-off meeting Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Kamis (4/4/2019), Kepala Perwakilan Kantor JICA Indonesia Shinichi Yamanaka memastikan JICA akan kembali memberikan dukungan terhadap proyek tersebut.
"Jadi untuk MRT Jakarta Fase II sama dengan MRT Jakarta Fase I. Secara finansial kami memberikan dukungan, JICA memberikan dukungan secara finansial," kata Shinichi.
Selain dari sisi finansial, dia memastikan kontraktor dan konsultan yang terlibat dalam proyek MRT Jakarta Fase II juga akan berasal dari perusahaan Jepang. Hal itu juga serupa dengan MRT Fase I lalu.
Berdasarkan penjelasan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di kantornya, Kamis (28/6/2018), biaya pembangunan MRT Jakarta Fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) sepanjang 16 kilometer memakan biaya sekitar Rp 16 triliun. Sedangkan untuk MRT Jakarta Fase II (Bundaran HI-Kampung Bandan) sepanjang 8,5 kilometer menelan biaya Rp 22,5 triliun.
"Itu (anggaran) sampai sekarang masih belum fiks totalnya berapa karena masih dalam tahap evaluasi," ujar Shinichi.
Simak video terkait naming rights stasiun MRT Jakarta di bawah ini.
(miq/miq)
https://ift.tt/2ON8v0z
April 04, 2019 at 09:37PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Biaya MRT Jakarta Fase II Rp 22,5 T? Ini Penjelasan JICA"
Post a Comment