Kekhawatiran bahwa hubungan AS dengan China di bidang perdagangan akan memanas sukses memantik aksi jual di bursa saham China dan Hong Kong.
Seperti yang diketahui, setelah berbincang sekitar 80 menit di sela-sela gelaran KTT G20 di Jepang pada akhir pekan kemarin, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping menyetujui gencatan senjata di bidang perdagangan sekaligus membuka kembali pintu negosiasi yang sempat tertutup.
Trump menyebut bahwa AS meringankan sanksi yang sebelumnya dibebankan kepada raksasa pembuat perangkat telekomunikasi asal China, Huawei.
"Salah satu hal yang akan saya izinkan adalah - banyak orang terkejut bahwa kami mengirim dan menjual banyak sekali produk ke Huawei yang pada akhirnya diproduksi menjadi berbagai macam hal - dan saya katakan oke, kami akan tetap menjual produk tersebut," kata Trump, dilansir dari CNBC International.
Sebelumnya pada bulan Mei, AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam yang membuat perusahaan-perusahaan asal AS tak bisa menjual atau mentransfer teknologi yang mereka miliki ke Huawei tanpa adanya lisensi khusus.
Namun ternyata, pelonggaran sanksi yang diberikan AS tak sesignifikan yang sebelumnya diisyaratkan oleh Trump.
Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menyebut bahwa pemerintah AS tidak mengeluarkan Huawei dari daftar hitam dan pihaknya hanya akan menerbitkan izin lebih banyak bagi perusahaan asal AS untuk menjual produknya ke Huawei selama produk tersebut tak membawa ancaman bagi kemanan nasional AS.
Foto: Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Menteri Perdagangan Wilbur Ross, penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow dan penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro berpose untuk foto dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, wakil menteri China dan pejabat senior sebelum dimulainya Pembicaraan perdagangan AS-Cina di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Februari 2019. (REUTERS / Joshua Roberts)
|
"Huawei akan tetap masuk dalam daftar hitam di mana akan ada kontrol ekspor yang ketat dan dalam hal yang berkaitan dengan kemanan nasional maka tak akan ada izin yang diterbitkan (bagi perusahaan AS untuk berbisnis dengan Huawei)," kata Kudlow dalam wawancara dengan Fox News, dilansir dari CNBC International.
Jika AS tak juga melunak terhadap Huawei, dikhawatirkan kubu China akan panas dan membuat negosiasi dagang kembali menjadi mandek. Jika ini yang terjadi, nampaknya eskalasi perang dagang akan sulit untuk dihindarkan.
Pada pukul 08:45 WIB, data Services PMI China periode Juni 2019 versi Caixin akan diumumkan, beserta juga data Composite PMI China untuk periode yang sama.
Tidak ada data ekonomi yang dijadwalkan dirilis di Hong Kong pada hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)https://ift.tt/2FRKcLE
July 03, 2019 at 03:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "AS-China Bisa Panas Lagi, Indeks Shanghai Dibuka Melemah"
Post a Comment