Untuk perdagangan hari ini Selasa (25/6/2019), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan kembali melemah karena minimnya sentimen positif. Adapun level pergerakannya berada pada rentang 6.255 hingga 6.355.
Dari bursa Wall Street Amerika Serikat (AS), tiga indeks utama pagi tadi ditutup bervariasi. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,03%, S&P 500 turun 0,17%, dan Nasdaq Composite melemah 0,32%.
Investor masih harap-harap cemas menantikan pertemuan antara Presiden AS, Donald Trump dengan Presiden China, XI Jinping. Pekan lalu, Trump dan Xi sama-sama mengonfirmasi rencana pertemuannya di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang pada 28-29 Juni mendatang.
Pertemuan tersebut menandakan babak baru perundingan dagang antara AS dengan China. Pasalnya sejak kesepakatan gagal dibuat bulan lalu, kedua negara belum menunjukkan tanda-tanda kembali berunding.
Dari dalam negeri, neraca dagang RI untuk bulan Mei yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) belum mampu membuat IHSG tutup di zona hijau.
BPS mencatat neraca dagang RI bulan Mei surplus US$ 210 juta. Total impor turun 17,71% secara tahunan dengan berada di angka US$ 14,53 miliar. Sedangkan ekspor mengalami penurunan sebesar 8,99% juga secara tahunan menjadi US$ 14,74 miliar.
Dari sisi teknikal, IHSG menunjukkan potensi koreksi karena mulai bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).
Sumber: Refinitiv
|
Indeks berpotensi menutup celah kenaikan (gap up) yang terbentuk minggu lalu pada level 6.257. level tersebut merupakan penghalang pelemahan terdekat indeks saat ini (support).
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2IHTj3n
June 25, 2019 at 03:42PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Tak Mempan dengan Surplus Neraca Dagang, IHSG akan Merah Lagi"
Post a Comment