Search

Jokowi, Masalah Akut CAD, dan Menteri yang Bertanggung Jawab

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak habis pikir mengenai masalah defisit transaksi berjalan (CAD) yang bertahun-tahun tak kunjung bisa diselesaikan para 'pembantunya'.

Dalam berbagai kesempatan, kepala negara tak segan mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja para menteri Kabinet Kerja, karena tak mampu mengatasi masalah yang sudah mengakar tersebut.

Dalam pertemuan dengan kalangan pengusaha di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pekan ini, Jokowi kembali melontarkan masalah CAD yang bertahun-tahun tak kunjung diselesaikan.

Padahal, kata Jokowi, apabila ada kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, antara pemerintah dan dunia usaha, masalah itu bukanlah sesuatu hal yang sulit untuk diselesaikan.

"Saya kira ini sebetulnya sesuatu yang kalau kita bisa bekerja sama dengan baik, pemerintah, dunia usaha ini [CAD] juga bukan barang yang sulit," tegas Jokowi.

ini merupakan kali ke empat Jokowi secara terang-terangan memperingatkan masalah CAD di depan publik. Kepala negara mengaku, sudah tak memiliki beban untuk menutupi masalah yang dihadapi Indonesia.

"Saya ngomong apa adanya. Saya udah enggak ada beban apa-apa," tegas Jokowi.

Foto: Presiden Joko Widodo menerima Pengurus Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)

Neraca transaksi berjalan adalah neraca yang menggambarkan devisa yang masuk dan keluar dari ekspor-impor barang dan jasa. Transaksi berjalan sendiri, merupakan salah satu fondasi penting bagi stabilitas nilai tukar.

Apabila, defisit transaksi berjalan tak dapat diimbangi dengan pasokan devisa dari portofolio keuangan seperti hot money, maka neraca pembayaran Indonesia (NPI) pun bukan tidak mungkin bakal terjun bebas

Hal itu menandakan keseimbangan eksternal jomplang karena devisa yang keluar lebih banyak dibandingkan yang masuk. Kondisi ini tentu tidak baik bagi perekonomian domestik.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) PIter Abdullah menilai, ada sejumlah kementerian yang secara khusus memiliki andil terhadap kinerja transaksi berjalan.

"Di sini yang jelas terlibat Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Menteri Perikanan, Menteri Pertanian serta menteri yang mengurusi pertambangan," kata Piter

Pejabat lain seperti Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Keuangan, Menteri Pariwisata, hingga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan juga memiliki andil terhadap neraca jasa di transaksi berjalan.

Apabila berbicara mengenai komponen transaksi berjalan lainnya seperti neraca pendapatan primer, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) pun memiliki peran yang lebih besar.

"Neraca pendapatan sekunder setidaknya melibatkan Menteri Tenaga Kerja dan juga BNP2TKI. Sebenarnya hampir semua kementerian dan lembaga bisa berperan memperbaiki CAD," kata Piter.

[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2ZndR6H

June 15, 2019 at 06:35PM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Jokowi, Masalah Akut CAD, dan Menteri yang Bertanggung Jawab"

Post a Comment

Powered by Blogger.