Search

Top! Pekan Lalu Anjlok 6%, Sesi I IHSG Bertahan di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pertama di pekan ini dengan koreksi sebesar 0,08% ke level 5.822,47. IHSG kemudian memperlebar kekalahannya ke level 5.767,40 (-1,02% dibandingkan penutupan perdagangan hari Jumat, 17/5/2019).

Namun per akhir sesi 1, IHSG sudah bisa membalikkan keadaan. IHSG menguat 0,68% ke level 5.866,42.

IHSG melemah kala bursa saham utama kawasan Asia ditransaksikan bervariasi: indeks Nikkei naik 0,44%, indeks Kospi menguat 0,47%, indeks Shanghai terkoreksi 0,59%, dan indeks Hang Seng jatuh 0,43%.

Sentimen yang menyelimuti perdagangan hari ini bisa dibilang tak menguntungkan bagi pasar saham. Beberapa sumber mengatakan bahwa diskusi untuk mempersiapkan dialog dagang lanjutan antara AS dan China telah dihentikan, seiring dengan serangan yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump kepada perusahaan telekomunikasi asal China, salah satunya Huawei, seperti dilansir dari CNBC International.

Seperti yang diketahui, pada pekan lalu Trump mendeklarasikan kondisi darurat nasional terkait ancaman yang dihadapi sektor teknologi AS melalui sebuah perintah eksekutif.

Hal tersebut memberikan kuasa kepada Menteri Perdagangan Wilbur Ross (dengan konsultasi bersama beberapa pejabat tingkat tinggi lainnya) untuk memblokir transaksi yang melibatkan informasi atau teknologi komunikasi yang "membawa risiko tinggi terhadap keamanan nasional AS".

Menindaklanjuti perintah eksekutif yang dikeluarkan Trump, Departemen Perdagangan AS menambahkan Huawei Technologies dan afiliasinya ke dalam Entity List dari Bureau Industry and Security (BIS), yang pada intinya akan membuat Huawei lebih sulit untuk melakukan bisnis dengan perusahaan asal AS.

China pun kemudian berang dengan langkah AS tersebut. Kementerian Perdagangan China kemarin memperingatkan bahwa sanksi terhadap perusahaan-perusahaan seperti Huawei dapat meningkatkan tensi perang dagang.

"Kami meminta AS untuk berhenti melangkah lebih jauh, supaya perusahaan-perusahaan asal China dapat merasakan situasi yang lebih normal dalam berbisnis, serta untuk menghindari eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang AS-China," papar Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng dalam konferensi pers pada hari Kamis (16/5/2019), dikutip dari CNBC International.

Perkembangan terbaru, Induk usaha Google yakni Alphabet telah menghentikan sementara beberapa kegiatan bisnisnya dengan Huawei yang memerlukan pengalihan perangkat keras, piranti lunak, dan layanan teknis kecuali yang tersedia secara publik melalui lisensi open source, kata seorang sumber yang mengetahui hal itu kepada Reuters, Minggu (19/5/2019).

Langkah Alphabet itu berpotensi mengguncang bisnis ponsel pintar Huawei di luar China karena perusahaan akan kehilangan akses atas pembaruan sistem operasi Google, Android. Versi selanjutnya dari berbagai ponsel pintar Huawei juga tidak akan memiliki akses ke layanan-layanan populer, seperti aplikasi Google Play Store, Gmail, dan YouTube.

"Huawei hanya akan bisa menggunakan versi publik dari Android dan tidak akan mendapat akses untuk aplikasi dan layanan yang merupakan hak cipta Google," kata sumber itu, dilansir dari Reuters. (ank/ank)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2VQ5Aee

May 20, 2019 at 07:33PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Top! Pekan Lalu Anjlok 6%, Sesi I IHSG Bertahan di Zona Hijau"

Post a Comment

Powered by Blogger.