
Indeks Hang Seng turun 0,19%, indeks Straits Times juga amblas 0,31%, dan indeks Kospi turun 0,48%. Sementara itu, perdagangan di bursa saham Jepang dan China diliburkan pada hari ini.
Hasil pertemuan The Federal Reserve selaku bank sentral AS memantik aksi jual di bursa saham Asia. Walaupun menahan tingkat suku bunga acuan di level 2,25%-2,5% seperti ekspektasi, Gubernur The Fed Jerome Powell dan koleganya dalam FOMC Meeting ternyata mengeluarkan pernyataan yang jauh dari kata kalem alias dovish.
"Kami merasa stance [posisi] kebijakan kami masih layak dipertahankan untuk saat ini. Kami tidak melihat ada tanda-tanda yang kuat untuk menuju ke arah sebaliknya. Saya melihat kita dalam jalur yang benar," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, mengutip Reuters.
Sebelumnya, kuatnya laju perekonomian AS sudah terbaca dari angka pertumbuhan ekonominya.
Pembacaan awal atas angka pertumbuhan ekonomi periode kuartal-I 2019 belum lama ini diumumkan sebesar 3,2% (QoQ annualized), jauh di atas konsensus dan capaian kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 2,2%, seperti dilansir dari Forex Factory.
"Pasar tenaga kerja tetap kuat. Ekonomi juga tumbuh solid. Apa yang kami putuskan hari ini sebaiknya tidak dibaca sebagai sinyal perubahan kebijakan pada masa mendatang," tambah Powell.
Padahal, di tengah risiko perang dagang AS-China dan AS-Uni Eropa yang masih menyelimuti, nada-nada dovish dari The Fed menjadi sesuatu yang sangat dinantikan pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)
http://bit.ly/2V8RV1z
May 02, 2019 at 04:12PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "The Fed Bikin Bursa Saham Asia Kompak Melemah"
Post a Comment