Pelemahan data-data perekonomian secara global di tambah sinyal belum akan diturunkannya suku bunga the Fed, menjadi pemberat IHSG hari ini. Beberapa rilis data dari sejumlah negara terlihat menunjukkan tanda-tanda memburuk.
Melansir trading economics, ekonomi Hong Kong kuartal I hanya tumbuh 0,5% secara tahunan (year on year/YoY), turun dari kuartal sebelumnya yang tercatat sebesar 1,2% YoY.
Data Purchasing Managers Index (PMI) China versi Caixin pada kuartal I juga menunjukkan kondisi stagnasi perindustrian dengan bertengger di angka 50,2, melemah dibandingkan tahun lalu pada angka 50,8 pada kuartal yang sama.
Di sisi lain, keyakinan bisnis (business confidence) Zona Eropa terus mengalami penurunan. Angka bulan April diumumkan berada di angka 0,42, jauh melambat dibandingkan bulan Maret sebesar 0,54.
Dampak dari pertemuan antara China dengan Amerika Serikat (AS) di Beijing belum terasa gaungnya di pasar. Melihat dari ketidakpastian yang terjadi, investor asing cenderung melepas portofolionya sahamnya. Asing tercatat membukukan jual bersih (net sell) senilai Rp 948 miliar di pasar reguler.
Secara teknikal, IHSG sedang diselimuti penurunan level seiring dengan koreksi pada tren utama (minor correction) dalam jangka menengah. IHSG terlihat bergerak dibawah rata-rata nilainya dalam seratus hari terakhir (Moving Average/MA100).
Terbentuknya pola long black candle dalam dua hari perdagangan semakin memperkuat periode penurunan tersebut.
![]() |
Potensi penguatan juga masih terbuka jika di lihat dari bentuk candle nya yang meninggalkan ekor (shadow). Terbentuknya ekor tersebut dikarenakan IHSG berhasil menipiskan pelemahan yang cukup signifikan.
Sentimen cukup kuat yang sangat ditunggu minggu depan berasal dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia (GDP Growth) pada pukul 11:00 WIB.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, memperkirakan perekonomian Indonesia tumbuh 5,19% secara tahunan (year-on-year/YoY), lebih tinggi dari kuartal-I 2018 dan juga kuartal-IV 2018 yang masing-masing sebesar 5,06% YoY dan 5,18% YoY.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2UT1PPH
May 04, 2019 at 12:32AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Terkoreksi 0,86%, Belum Ada Tanda-tanda IHSG Menguat"
Post a Comment