Pernyataan itu disampaikan sehari setelah Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan dengan Teheran terkait program nuklirnya mungkin terjadi.
Tahun lalu, Washington menarik diri dari perjanjian nuklir internasional tahun 2015 dengan Teheran, dan sedang berusaha menambahkan sanksi baru dalam upaya untuk mencekik ekonomi Iran dengan menghentikan ekspor minyak mentahnya.
Trump mengatakan, "Saya benar-benar percaya bahwa Iran ingin membuat kesepakatan, dan saya pikir itu tindakan yang sangat cerdas, juga saya pikir itu mungkin terjadi," dilansir dari Reuters, Selasa (28/05/2019).
Ketika ditanya tentang komentar Trump dalam konferensi pers di Teheran, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan, "Kami saat ini tidak melihat prospek negosiasi dengan Amerika."
"Iran tidak menganggap kata-katanya (Trump); Yang penting bagi kami adalah perubahan pendekatan dan perilaku."
Trump juga mengatakan Amerika Serikat tidak menginginkan perubahan rezim di Iran dan menambahkan bahwa yang negaranya inginkan adalah penghapusan senjata nuklir.
 Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei (Foto: Official Khamenei website/Handout via REUTERS) |
Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri mengatakan negara itu tidak diizinkan untuk melakukan pengembangan senjata nuklir karena hal itu dilarang oleh Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, otoritas tertinggi Iran.
Ketegangan meningkat antara Iran dan Amerika Serikat sejak Washington mengerahkan kelompok penyerang militer dan kapal induk pengebom, serta mengumumkan rencana untuk mengerahkan 1.500 tentara ke Timur Tengah, yang memicu kekhawatiran akan terjadi konflik.
Saksikan video mengenai ancaman Iran menyerang pasukan AS berikut ini.
(prm)
http://bit.ly/2K3XnMm
May 29, 2019 at 12:54AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Makin Panas, Iran Tutup Peluang Negosiasi dengan AS"
Post a Comment