Secara fundamental pound sedang mendapat sentimen positif dari harapan akan segera selesainya proposal Brexit setelah sikap pimpinan oposisi, Jeremy Corbyn melunak, serta Bank of England yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris.
Namun kembali memanasnya hubungan AS dengan China menjadi membuat sentimen di pasar kembali suram, dan berdampak negatif bagi pound.
Analisis Teknikal
![]() |
Pada grafik harian, poundsterling lawan dolar (GBP/USD) berada di atas rerata pergerakan (Moving Average/MA) 8 (garis merah), MA 21 (garis hijau), dan MA 125 (garis biru). Sementara jika melihat di time frame 4 jam dan 1 jam, pasangan mata uang ini masih berada di atas MA 125.
Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) pada grafik harian bergerak naik namun masih berada di wilayah negatif.
![]() |
Pada time frame 30 menit, GBP/USD juga masih bertahan di atas MA 125, sementara MACD berada di wilayah positif.
Selain itu indikator Stochastic berada di wilayah jenuh jual (oversold) yang membuka peluang kenaikan. Dengan support (tahanan bawah) berada di kisaran US$ 1,3079, pound berpeluang kembali bangkit selama tidak menembus ke bawah support tersebut.
Target kenaikan menguji kembali area US$ 1,3120, jika berhasil di lewati GBP/USD berpotensi naik ke area US$ 1,3161.
Sementara skenario jika support berhasil ditembus, pound berpeluang turun ke area US$ 1,3042.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/hps)
http://bit.ly/2J5oeb1
May 07, 2019 at 11:24PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Sinyal Trading Forex untuk Poundsterling"
Post a Comment