Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Australia melanjutkan pelemahan melawan rupiah pada perdagangan Jumat ini (24/5/19). Panasnya hubungan dagang Amerika Serikat-China berdampak negatif bagi mata uang negeri Kanguru ini.
Pada pukul 12:45 WIB, dolar Australia melemah 0,19% ke level Rp 9.953, setelah mengakhiri perdagangan Kamis kemarin di level Rp 9.972,50 di pasar spot, mengutip data dari Refinitiv.
Rupiah sebenarnya juga terkena imbas negatif dari perang dagang dua raksasa ekonomi dunia tersebut, namun sepertinya efeknya lebih besar ke dolar Australia.
China merupakan mitra dagang utama Australia, maka apa yang terjadi terhadap ekonomi Tiongkok biasanya berpengaruh juga terhadap mata uang Australia.
Selain itu Reserve Bank of Australia (RBA) juga diprediksi akan memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat, akibat kondisi pasar tenaga kerja yang memburuk.
Sementara dari dalam negeri, kondusifnya situasi ibu kota Jakarta usai demo 22 Mei yang berakhir ricuh membuat sentimen investor pulih. Rupiah menunjukkan performa apik Kamis kemarin, dan berlanjut melawan dolar Australia hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas)
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2QlPx1u
May 24, 2019 at 08:50PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
AS-China Stuck Lagi, Bursa Singapura Tak Bergairah
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham acuan Singapura dibuka melemah terbatas pada perdagangan hari… Read More...
Sabar yah! IHSG Rentan Koreksi, Dihantam Luar Dalam
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (14/1… Read More...
Rupiah Dibuka Menguat Tapi Langsung Balik Melemah, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka mengua… Read More...
APNI Harap Pemerintah Keluarkan Aturan Tata Niaga Nikel
Jakarta, CNBC Indonesia - Sekjen APNI, Meidy Katrin mengharapkan seiring dengan hadirnya smelter di… Read More...
Tensi Perang Dagang Meninggi, Mau Pilih Saham Apa Hari Ini?
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan Rabu kemarin (13/11/201… Read More...
0 Response to "China-AS Makin Hot! Dolar Australia Masih Lemah"
Post a Comment