Ibu kota baru nantinya hanya akan menjadi pusat pemerintahan. Adapun untuk pusat bisnis dan kegiatan ekonomi, akan tetap dibiarkan berada di Jakarta.
Rencana pemindahan ibu kota diperkirakan bakal menghabiskan waktu dalam rentang waktu 5 - 10 tahun, berkaca dari sejumlah negara yang pernah mengeksekusi kebijakan tersebut.
Lantas, seperti apa wajah ibu Kota baru Indonesia?
"Isinya kantor-kantor, perumahan aparatur pemerintah, sarana pelayanan sosial dasar maupun publik, dan beberapa hal lainnya," kata Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika, Sabtu (4/5/2019).
Erani menjelaskan, Ibu Kota baru nantinya akan jauh lebih terkonsep dibandingkan Jakarta. Tidak sembarang bangunan bisa dibangun, lantaran adanya penentuan zonasi strategis.
"Sekarang orang bisa berdagang di manapun, membangun mall di manapun, ini karena zonasi. Tapi ini peluang untuk membentuk suatu ibu kota baru yang memberikan teladan," katanya.
"Zonasinya nanti akan dijaga ketat, karena ada beberapa daerah yang dilindungi. Tidak bisa sembarangan," sambung Erani.
Berdasarkan kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, untuk mengakomodir rencana tersebut dibutuhkan lahan sekitar 40.000 hektare.
Erani bahkan menjamin, lokasi Ibu Kota baru nantinya akan terbebas dari makelar tanah. Saat ini, pemerintah tengah merumuskan langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut.
"Sudah dikelola, dimitigasi oleh Bappenas. Intinya ada mitigasi spekulan tanah," tegasnya.
![]() |
(tas)
http://bit.ly/2vDOEbm
May 05, 2019 at 03:36AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Amboy! Begini Bayangan Ibu Kota Indonesia yang Baru"
Post a Comment