
Pada penutupan pasar spot Selasa kemarin, US$ 1 dibanderol Rp 14.130. Sungguh sebuah prestasi yang membanggakan, pasalnya rupiah menjadi salah satu mata uang dengan penguatan tertinggi di Asia.
Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE Indonesi) Piter Abdullah, menguatnya nilai tukar rupiah karena tingkat kepercayaan investor asing terhadap Surat Berharga Negara (SBN) masih tinggi yang membuat aliran modal asing mengalir deras.
"Penguatan rupiah disebabkan masih positifnya persepsi investor khususnya asing terhadap prospek surat-surat berharga di Indonesia, yang menyebabkan aliran modal asing masih terus masuk dan bertahan di Indonesia," ujar Piter kepada Tim CNBC Indonesia, Rabu (10/4/2019).
Akhir Maret lalu, Bank Indonesia menyebut aliran modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai Rp 90 triliun secara year-to-date.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual, mengatakan aliran modal asing ke negara-negara ekonomi berkembang atau emerging market, seperti Indonesia memang cukup deras. Sebanyak 85% aliran modal asing ini, katanya, menyasar SBN.
Namun, ia mengingatkan aliran modal asing ini sifatnya berfluktuasi sehingga pemerintah perlu waspada dan mendorong sektor obligasi korporasi.
Lebih lanjut Piter menjelaskan, aliran modal asing yang mengalir ke negara-negara emerging market, termasuk Indonesia, dikarenakan perlambatan ekonomi global.
"Perlambatan ekonomi global memicu kebijakan bank sentral utama dunia seperti The Fed [bank sentral AS] cenderung lebih dovish [bersabar]. Sementara itu, di sisi lain imbal hasil yang ditawarkan surat berharga di Indonesia cukup tinggi dengan risiko yang minimal," kata Piter.
Hal yang cukup melegakan menurut Piter, Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang sebentar lagi akan berlangsung, tidak mempengaruhi aliran modal asing masuk ke Indonesia. Pasalnya, selama masa kampanye ini ia melihat aliran modal asing justru terus masuk.
Dia juga meyakini, jika pemilu berjalan lancar, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia akan semakin besar, seiring dengan semakin menguatnya nilai tukar rupiah.
"Pemilu tidak banyak berdampak terhadap aliran modal asing portofolio, hal ini terbukti selama beberapa bulan kampanye pemilu ini, aliran modal terus masuk."
"Saya perkirakan kondisi ini masih akan berlangsung dan berpotensi membesar apabila pemilu dapat terlaksana damai dan lancar. Bila itu terjadi, aliran modal masuk akan lebih besar, dan rupiah cenderung menguat."
(tas)
http://bit.ly/2WWqwwb
April 10, 2019 at 03:50PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menggilas Semua Mata Uang, Bagaimana Hari Ini?"
Post a Comment