Sektor konsumer dan sektor konsumer menjadi pemberat utama pelemahan IHSG dengan koreksi 0,69% dan 0,29% bagi kedua sektor tersebut. Sore ini Bank Indonesia (BI) mengumumkan data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Maret berada di level 124,5, mengalami penurunan dari angka Februari pada level 125,1.
Turunnya data IKK menggambarkan tingkat konsumsi masyarakat mengalami penurunan dan tentunya menjadi sentimen negatif bagi sektor konsumer.
Berbeda dengan IHSG, rupiah justru berjaya dengan penguatan 0,39% ke level Rp 14.120/US$, menjadikan rupiah menguat selama 5 hari beruntun.
Rupiah terbantu oleh sejumlah sentimen. Pertama adalah perkembangan harga minyak. Pada pukul 16:27 WIB, harga minyak jenis brent turun 0,12%.
Brent adalah jenis minyak menjadi acuan di berbagai negara. Bahkan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) menggunakan acuan jenis minyak mentah berjenis brent.
Secara teknikal, IHSG memperlihatkan tanda-tanda koreksi pada awal pekan mendatang seiring terbentuknya pola bearish harami yang mengisyaratkan tanda-tanda pelemahan.
![]() |
Ruang penguatan IHSG secara momentum sebenarnya masih terbuka, mengingat IHSG belum menyentuh wilayah jenuh belinya (overbought), berdasarkan indikator teknikal Stochastic Slow (SS) yang mengukur tingkat kejenuhan arah gerak.
TIM RISET CNBC INDONESIA (yam/hps)
http://bit.ly/2Kc4hRh
April 06, 2019 at 01:34AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Berjaya, IHSG Malah Tertekan Jelang Akhir Pekan"
Post a Comment