Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan pada dasarnya game online tidak akan mengganggu Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) jika memang dibuat oleh anak bangsa.
"Dahulu film kita selalu impor dari luar negeri. Film lokal belum jadi tuan rumah. Sekarang film impor sedikit dan film lokal sudah jadi tuan rumah sendiri," kata Mirza di SCBD, Selasa (2/4/2019).
"Sama, game juga seperti itu. Suatu saat nanti diharapkan game yang dimainkan WNI adalah buatan Indonesia."
Foto: Infografis/PUBG Rugikan Negara/Edward Ricardo
|
Menurut Mirza, walaupun saat ini sudah banyak developer game dari tanah air. Namun belum semasif dari luar.
"Mungkin sudah ada game buatan lokal, dan mudah-mudahan nanti game buatan Indonesia akan semakin familiar dan mengambil market share lebih besar. Sekarang kita belum hitung kontribusinya," katanya.
Lebih jauh, Mirza mengatakan intinya Indonesia harus bisa berusaha dan memproduksi dari dalam negeri sendiri. Produktivitas bisa meningkat, dan mendatangkan devisa.
Sebelumnya dijelaskan Mirza ketika seseorang mengunduh game online berbayar yang notabene publisher atau studionya dari luar negeri sama saja dengan mengalirkan dana ke luar negeri hingga triliunan rupiah. Sehingga merugikan RI.
Simak Video : Ramai-Ramai "Serbu" PUBG
[Gambas:Video CNBC]
(dru)
https://ift.tt/2UdiUs2
April 02, 2019 at 11:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "PUBG Cs Bisa Jadi Malapetaka, Apa yang Harus Dilakukan RI?"
Post a Comment