
Kinerja IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang sedang kompak ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,74%, indeks Shanghai turun 0,68%, indeks Hang Seng turun 0,64%, indeks Straits Times turun 0,01%, dan indeks Kospi turun 0,26%.
Revisi ke bawah atas target pertumbuhan ekonomi global membuat saham-saham di Benua Kuning dilego investor.
Dalam publikasi terbarunya, International Monetary Fund (IMF) memperkirakan ekonomi global tumbuh 3,3% pada tahun ini, menandai laju terlemah sejak 2016. Proyeksi tersebut lebih rendah ketimbang proyeksi pada bulan Januari yang sebesar 3,5%.
Memang, target pertumbuhan ekonomi Indonesia di saat yang bersamaan justru dinaikkan. Kini, Christine Lagarde dan kolega mematok perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,2% pada tahun ini, naik dari proyeksi bulan Oktober lalu yang sebesar 5,1%.
Namun, revisi ke bawah atas target pertumbuhan ekonomi dari beberapa negara mitra dagang utama Indonesia jelas membawa risiko bagi perekonomian tanah air. Jepang misalnya, di mana pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan 1%, melambat dibandingkan proyeksi yang dibuat pada Januari lalu yaitu 1,1%.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi India tahun ini diramal 7,3%, juga melambat dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 7,5%.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang pada 2019 diperkirakan 4,4%, melambat dibandingkan proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,5%. (ank/ank)
http://bit.ly/2IqujxF
April 10, 2019 at 04:54PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertumbuhan Ekonomi Global Dipangkas, IHSG ke Zona Merah"
Post a Comment