
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi pelemahan IHSG di antaranya: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,26%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,45%), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk/INKP (-4,08%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,51%), dan PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,07%).
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,68%, indeks Shanghai turun 0,39%, dan indeks Hang Seng turun 0,42%.
Perlambatan ekonomi dunia yang kian terasa membuat instrumen berisiko seperti saham dilego investor. Selepas serangkaian data ekonomi yang mengecewakan dari negara-negara maju, International Monetary Fund (IMF) akhirnya memangkas proyeksi mereka atas pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,3%, dari yang sebelumnya 3,5% pada proyeksi yang dibuat bulan Januari.
Memang, target pertumbuhan ekonomi Indonesia di saat yang bersamaan justru dinaikkan. Kini, Christine Lagarde dan kolega mematok perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,2% pada tahun ini, naik dari proyeksi bulan Oktober lalu yang sebesar 5,1%.
Namun, revisi ke bawah atas target pertumbuhan ekonomi dari beberapa negara mitra dagang utama Indonesia jelas membawa risiko bagi perekonomian tanah air. Jepang misalnya, di mana pertumbuhan ekonomi 2019 diperkirakan 1%, melambat dibandingkan proyeksi yang dibuat pada Januari lalu yaitu 1,1%.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi India tahun ini diramal 7,3%, juga melambat dibandingkan perkiraan sebelumnya yaitu 7,5%.
Lebih lanjut, perekonomian AS diproyeksikan hanya akan tumbuh sebesar 2,3% pada tahun ini, turun dari proyeksi yang dibuat pada bulan Januari sebesar 2,5%. Sebagai informasi, perekonomian AS tumbuh hingga 2,9% pada tahun 2018. Jika proyeksi dari IMF menjadi kenyataan, bisa dikatakan bahwa perekonomian AS mengalami hard landing pada tahun ini. (ank/hps)
http://bit.ly/2Gci9a2
April 10, 2019 at 07:47PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perlambatan Ekonomi Global Kian Terasa, IHSG Jatuh 0,39%"
Post a Comment