Search

Penjualan Mobil Lesu, Astra Otoparts Fokus Jual Suku Cadang

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen komponen otomotif, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) pada tahun ini akan fokus memperkuat penjualan di segmen pasar after market atau penjualan suku cadang kendaraan bermotor. Hal itu sebagai langkah perusahaan mengantisipasi tren lesunya penjualan otomotif.

Presiden Direktur Astra Otoparts Hamdhani Dzulkarnaen Salim menjelaskan, permintaan komponen otomotif di dalam negeri tetap potensial, pasalnya saat ini kata dia ada 80 juta kendaraan roda dua dan 20 juta unit kendaraan roda empat.


Sementara, penjualan kendaraan baru sebagaimana diproyeksikan Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) pada tahun ini akan tumbuh moderat pada 6,3 juta unit kendaraan dan Gerakan Industri Gabungan Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menargetkan penjualan mobil ditaksir hanya mencapai 1,1 juta unit saja.

"Fokus kami akan tetap memperkuat after market," ujar Hamdhani, di Hotel Shangri-la Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mengakui, industri otomotif nasional tengah menghadapi masalah disrupsi yang bersumber karena hadirnya kendaraan hibrida maupun kendaraan listrik (electric vehicle).

"Sebagai produsen komponen otomotif, kami tidak mau tereliminasi karena disrupsi tersebut karena tidak ada produk yang suplai, kami persiapkan ke arah sana," kata dia.

Selain menyasar pasar di dalam negeri, AUTO juga tetap membidik pasar luar negeri, kendati porsinya tidak begitu besar dan masih fokus di Asia, pasar ekspor AUTO berkontribusi 8% terhadap penjualan perusahaan atau menyumbang sebesar Rp 1,4 triliun dari total pendapatan AUTO sebesar pendapatan bersih Rp15,35 triliun pada tahun buku 2018.

Rilis kinerja keuangan perusahaan kuartal I-2019 mencatatkan total pendapatan (top line) perseroan tumbuh tipis 2,74% menjadi Rp 3,94 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY) sebesar Rp 3,83 triliun.

Jika dirinci, kontribusi terbesar pemasukan AUTO masih berasal dari penjualan suku cadang dengan pihak ketiga yang turun 2,74% YoY, menjadi Rp 2,5 triliun dari Rp 2,57 triliun YoY.

Akan tetapi, tren penurunan tersebut bisa ditutupi dengan pertumbuhan signifikan dari pos penjualan pihak berelasi. Di pos ini, perusahaan mencatatkan kenaikan 13,81% YoY dan mengantongi pendapatan Rp 1,45 triliun.

Lebih lanjut, walaupun top line AUTO bergerak relatif stabil, dari segi bottom line atau laba bersih, perusahaan masih mampu membukukan kinerja yang relatif oke.

Laba bersih perusahaan di awal tahun berhasil naik 9,15% YoY menjadi Rp 159,36 miliar dari sebelumnya Rp 145,99 miliar.

Laba bersih AUTO mampu menorehkan performa yang lebih baik dibanding pendapatan karena pos pembiayaan, seperti beban usaha dan beban penjualan berhasil ditekan.

Beban usaha kuartal I-2019 hanya naik 1,92% YoY, artinya proporsi beban usaha terhadap total pemasukan berkurang.

Nah, ketika proporsi tersebut berkurang, otomatis perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan.

Kemudian, beban penjualan terkoreksi 6,19% YoY karena ada penurunan biaya iklan (dan promosi), biaya transportasi, dan lain-lain.

Walaupun demikian, perlu dicatat, meski tumbuh secara tahunan, laba bersih awal tahun ini masih lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV-2018 yang tercatat Rp 196,83 miliar.

Besar kemungkinan, inilah penyebab pada perdagangan bursa sesi I, Jumat (12/4/2019) pukul 10.57 WIB, harga emiten AUTO terkoreksi 0,62% menjadi Rp 1.605/saham, membentuk kapitalisasi pasar Rp 7,74 triliun. Secara tahun berjalan, saham Astra Otoparts naik 9,18%.  (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2Uwy4sH

April 12, 2019 at 06:24PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Penjualan Mobil Lesu, Astra Otoparts Fokus Jual Suku Cadang"

Post a Comment

Powered by Blogger.