
Pada pukul 09:00 WIB, harga minyak Brent kontrak Juni naik 0,14% ke posisi US$ 70,71/barel setelah melemah 0,69% pada perdagangan Selasa kemarin (3/4/2019).
Adapun harga minyak light sweet (WTI) kontrak Mei terangkat 0,27% ke level US$ 64,15/barel, setelah amblas 0,65% sehari sebelumnya.
Selama sepekan, harga Brent dan WTI menguat masing-masing sebesar 2,02% dan 2,71%. Sedangkan sejak awal tahun harga keduanya juga sudah melesat dengan rata-rata sebesar 36,35%.
Sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran membuat pasar kehilangan pasokan cukup banyak.
Melansir data Refitiniv, ekspor minyak Iran pada bulan April hanya mencapai 0,45 juta ton. Jauh lebih rendah dibanding pada kondisi normal (sebelum adanya sanksi AS) yang bisa mencapai 2,5 juta ton.
Pasalnya AS melarang negara-negara mitranya untuk membeli minyak dari Negeri Persia. Alhasil pasokan minyak dari Iran akan sulit dilepas ke pasar global.
Selain itu kebijakan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya untuk memangkas produksi juga masih memberi dorongan yang kuat pada pergerakan harga minyak.
Sebagai informasi, pada awal Desember 2018, OPEC+ (OPEC dan sekutunya) telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak sebesar 1,2 juta barel/hari.
Bahkan produksi minyak OPEC telah berkurang hingga 1,98 juta barel/hari dari level produksi acuan bulan Oktober 2018, berdasarkan laporan Bank ING, mengutip Reuters.
Namun demikian, produksi minyak AS yang terus meningkat bisa membatasi penguatan harga. Sebab sejak awal tahun 2018, pasokan minyak Negeri Paman Sam telah naik lebih dari 2 juta barel/hari.
Pada minggu yang berakhir pada 29 Maret, produksi minyak AS kembali menembus rekor tertinggi yang sebesar 12,2 juta barel/hari.
Inventori minyak mentah AS di minggu yang berakhir pada 5 April juga dikatakan bertambah sebesar 4,1 juta barel berdasarkan data yang dirilis oleh American Petroleum Institute, Selasa (9/4/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)
http://bit.ly/2WWpCQb
April 10, 2019 at 05:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasokan dari Iran Terhambat, Harga Minyak Terus Melesat"
Post a Comment