
Namun perlu dicatat bahwa pertumbuhan laba kuartal I-2019 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan laba pada kuartal I-2018 yang mencapai 19,29% YoY.
SCMA mengantongi laba sebesar Rp 399,96 miliar dari periode sebelumnya di tahun 2017 yang tercatat Rp 359,16 miliar. Dengan demikian, margin bersih yang dikantongi awal tahun ini senilai 31,98%, naik tipis dari margin bersih periode sama tahun lalu yang tercatat 31,06%.
Pertumbuhan laba bersih perusahaan seiring dengan peningkatan pada total pemasukan bersih yang naik 8,12% YoY menjadi Rp 1,25 triliun.
Jika dirinci, seperti tahun-tahun sebelumnya, kontribusi pendapat terbesar berasal dari pendapatan iklan yang mencapai Rp 1,47 triliun, sebelum dikurangi potongan penjualan sebesar Rp 296,5 miliar.
Lebih lanjut, perusahaan juga mendapatkan tambahan pemasukan dari pendapatan keuangan yang naik hampir empat kali lipat dibanding tahun lalu.
Pendapatan keuangan SCMA pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 13,94 miliar dari sebelumnya pada kuartal I-2018 hanya Rp 2,99 miliar.
Kemudian, jika dilihat dari sisi po neraca, pada akhir periode tersebut, total aset SCMA naik 6,95% YoY menjadi Rp 6,57 triliun dari periode sebelumnya Rp 6,14 triliun. Sedangkan total liabilitas perusahaan tumbuh 6,75% secara tahunan menjadi Rp 1,11 triliun.
Sebagai informasi tambahan, sepanjang tahun 2018, SCMA membukukan kenaikan pendapatan hingga 12,3% secara tahunan menjadi Rp 5 triliun, dibanding tahun 2017 sebesar Rp 4,45 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, laba bersih perusahaan juga tumbuh hingga 11,51% YoY menjadi Rp 1,48 triliun, dimana margin bersih yang berhasil dikantongi mencapai 29,68%.
Selain itu, baru-baru ini SCMA juga mengumumkan rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru melalui metode Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMED).
Melalui PMTHMED, perusahaan rencananya akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,46 miliar saham atau maksimal 10% dari jumlah modal ditempatkan dan telah disetor SMCA.
Dana segar yang nantinya diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan untuk tambahan modal kerja dan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di media digital, yaitu PT Vidio Dot Com ('Vidio.com'), PT Kapanlagi Dot Com Networkd ('KLY'), PT Binary Ventura Indonesia ('BVI').
Persetujuan atas rencana tersebut akan diumumkan setelah Rapat Umum Pemegang Saham yang akan berlangsung pada 16 Mei mendatang.
TIM RISET CNBC INDONESIA (dwa/hps)
http://bit.ly/2DuEgqK
April 22, 2019 at 05:59PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panen Iklan, Induk SCTV dan Indosiar Q1 Kantongi Laba Rp 400 M"
Post a Comment