
Kenaikan laba tersebut ditopang oleh perbaikan kualitas kredit yang telah berhasil menurunkan biaya pencadangan kredit sebesar 71% menjadi Rp 133 miliar dibandingkan Rp 465 miliar di kuartal I-2018.
"Penurunan biaya pencadangan kredit merupakan hasil dari, upaya bank menyelesaikan kredit bermasalah baik melalui, upaya penyelesaian, restrukturisasi maupun likuidasi," kata Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakhusumah, dalam siaran pers yang disampaikan perseroan, Selasa (23/04/2019).
Bank Permata berhasil membukukan net interest margin (NIM) atau pendapatan margin bunga bersih sebesar 4%. Sementara pendapatan bunga besrih (net interest income/NII) naik 2% secara tahunan menjadi Rp 1,39 triliun.
Pertumbuhan kredit perseroan naik 4,7% secara tahunan menjadi Rp 104,5 triliun. Sementara rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross 3,8% dan net 1,6%.
Nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7% secara tahunan. Namun tidak disebutkan besaran total nilai DPK. (hps/prm)
http://bit.ly/2UwfNHg
April 23, 2019 at 11:29PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mau Dicaplok Mandiri, Laba Permata Q1-2019 Melesat 131%"
Post a Comment