Hal itu dinilai penting lantaran mayoritas proyek masih dibiayai oleh bank badan usaha milik negara (BUMN) maupun non BUMN dengan persentase 99% lebih. Demikian disampaikan Danang dalam keterangan pers di kantornya, Jumat (5/4/2019).
"Bagi bank daerah risiko investasi tol kan masih baru, jadi partisipasi kurang dari 1 persen. Ini seharusnya kita berikan penjelasan ke bank daerah untuk membiayai jalan tol, terutama di mana dia berada," ujar Danang.
"BPD harapan kita. Masing-masing daerah melakukan pembiayaan sindikasi. Kalau BPD di Jawa Barat (Jabar), di Jabar ada tol, Bank Jabar Banten bisa membiayai ke sana," lanjutnya.
Lebih lanjut, Danang menyadari bahwa selama ini pembiayaan BPD bersifat terbatas dan fokus pada aspek komersial jangka pendek. Nah, untuk memahami risiko bisnis jangka panjang seperti proyek pembangunan jalan tol, dibutuhkan kapasitas.
"Rencana kami akan sosialisasi, partner kita Asbanda (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah) untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan mereka," kata Danang yang juga mantan ketua Masyarakat Transportasi Indonesia itu.
Yang kedua, BPJT mendorong BPD bermitra dengan bank-bank nasional yang sudah terbiasa terlibat dalam pembiayaan proyek pembangunan jalan tol. Sebab selama ini yang BPD lakukan baru sindikasi sesama BPD.
"Seperti dari Pulo Gadung-Sunter, sindikasi sampai 30 bank, kecil-kecil jadi satu. Termasuk bagian dari sindikasi itu yang Bank Papua. Kita apresiasi Bank Maluku Utara juga ikut membiayai Tol Trans Jawa," ujar Danang.
"Secara paparan mereka terhadap risiko investasi jalan tol sudah mulai. Paling tidak sampai 5-10 persen," lanjutnya.
![]() |
Daftar Pemberi Utang untuk Proyek Jalan Tol:
* Bank Mandiri: Rp 30,2 T
* BCA: Rp 16,8 T
* BNI: Rp 16,4 T
* BRI: Rp 9,6 T
* SMI: Rp 8,6 T
* Bank Mega: Rp 7 T
* CIMB Niaga: Rp 4,14 T
* Indo Eximbank/LPEI: Rp 1,58 T
* Astra: Rp 1,50 T
* Bank ICBC: Rp 1,31 T
* MayBank Indo: Rp 760 M
* Bank Jateng: Rp 725 M
* Panin Bank: Rp 680 M
* Bank KEB Hana - Korean Eximbank: Rp 550 M
* Riau Kepri:Rp 500 M
* Bank Permata: Rp 500 M
* Bank Arta Graha Indonesia: Rp 325 M
* Bank Sulselbar: Rp 331 M
* BPD Jateng: Rp 165 M
* Bank DIY: Rp 150 M
* Bank Sumut: Rp 100 M
* Bank Nagari/BPD Sumbar: Rp 100 M
* Bank Kalteng: Rp 50 M
* BPD DIY: Rp 50 M
* Bank Jambi: Rp 50 M
Simak video terkait dana yang belum dibayarkan pemerintah kepada badan usaha jalan tol di bawah ini.
(miq/roy)
http://bit.ly/2FQGr8d
April 05, 2019 at 09:41PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kontribusi Bank Daerah di Proyek Tol Minim, Ini Langkah BPJT"
Post a Comment