Jakarta, CNBC Indonesia - Data indeks manajer pembelian atau PMI manufaktur telah dirilis di sejumlah negara negara Asia, Eropa, bahkan Amerika Serikat. Hasilnya hanya China yang menunjukan adanya kenaikan di sektor pabrikan dengan indeks PMI di atas 50. Dengan angka ini, industri manufaktur China diprediksi bakal kembali ekspansif.
Lantas apa kata ekonom senior Raden Pardede terkait kenaikan PMI di China ini? Simak dalam wawancara Erwin Surya Brata dengan Ekonom Senior Raden Pardede di Closing Bell, CNBC Indonesia (Selasa, 02/04/2019) berikut ini.
Let's block ads! (Why?)
https://ift.tt/2uGKw9V
April 03, 2019 at 06:46PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Real Count KPU: Raup 43%, Prabowo Tertinggal 8,9 Juta SuaraJakarta, CNBC Indonesia- Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga … Read More...
Aturan yang Permudah Swasta Bangun Infrastruktur Segera Rilis
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus berupaya memangkas regulasi dan mempermudah aturan yang … Read More...
Ini Perpustakaan Unik di Dunia, Ada yang Mirip UFO![unable to retrieve full-text content]
Perpustakaan mungkin menjadi tempat yang membosankan. Berikut… Read More...
Mengintip Tambang Batu Bara Terbesar RI di KalimantanKutai Timur, CNBC Indonesia - Berlokasi di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, tamban… Read More...
Suara PDIP 19,68%, Selangkah Lagi Bisa Ajukan Capres 2024!
Jakarta, CNBC Indonesia - Hanya tinggal menunggu waktu yang tak lama lagi (mungkin) suara PDIP bisa… Read More...
0 Response to "Kenaikan PMI China Bukan Simbol Penguatan Ekonomi Asia"
Post a Comment