
Bahkan sudah enam hari berturut-turut harga batu bara ditutup di zona hijau. Namun demikian, sejak awal tahun 2019 masih tercatat lebih rendah 17,49%.
Meski impor batu bra China pada bulan Maret naik hingga 33,1% secara bulanan (month-to-month/mtm), namun masih lebih rendah 12,1% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Bila ditinjau secara akumulatif, impor batu bara China sepanjang Januari-Maret hanya tercatat sebesar 74,63 juta ron, juga lebih rendah 1,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Alhasil energi positif yang mendongkrak harga batu bara tak lagi kuat. Tapi tetap masih ada.
Pasalnya pasokan batu bara domestik China masih mengalami hambatan. Jalur kereta Daqin yang menjadi penghubung tambang-tambang batu bara utama di provinsi Shaanxi tengah masuk masa perawatan selama 25 hari. Sebagai informasi, perawatan telah dimulai sejak hari Minggu (7/4/2019).
Adanya gangguan pasokan di provinsi Shaanxi yang merupakan wilayah penghasil batu bara terbesar ketiga di China tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap keseimbangan fundamental di pasar global.
Sebab China merupakan konsumen batu bara terbesar di dunia. Bahkan lebih dari separuh pembakaran batu bara terjadi di Negeri Tirai Bambu.
TIM RISET CNBC INDONESIA (taa/hps)
http://bit.ly/2IiBAQT
April 15, 2019 at 03:32PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hebat! Harga Batu Bara Menguat 6 Hari Beturut-turut"
Post a Comment