Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat secara signifikan, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tokcer, obligasi negara pun menguat dengan mantap.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun buka suara. Menurutnya, reaksi pasar pada saat ini menunjukkan bahwa tak ada lagi keraguan bagi investor atas berbagai risiko yang kemungkinan terjadi di Indonesia.
![]() |
"Artinya dari sisi market, mereka melihat dari ekspektasi munculnya capital inflow, kemudian dari yang disebut wait and see," kata Sri Mulyani di Kompleks Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/4/2019).
"Yang dianggap jadi salah satu faktor yang mengurangi daya investasi di Indonesia, sekarang dianggap tidak ada," tegasnya.
Sri Mulyani menegaskan, pemerintah akan tetap fokus menjaga stabilitas. Apalagi, saat ini pemerintah tengah mengelola kas negara tahun fiskal 2019, dan merancang arah kebijakan di 2020.
"Jadi kerangka-kerangka pemulihan itulah yang akan dilihat," katanya.
"Yang paling penting sekarang penyelesaian sampai dengan pengumuman secara resmi dan tetap menjaga stabilitas ekonomi Indonesia," tegasnya.
Sebagai informasi, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Penguatan rupiah sudah berlangsung 4 hari beruntun.
Pada Kamis (18/4/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.016. Rupiah menguat 0,36% dibandingkan sebelum libur Pemilu.
Sementara itu, pada pembukaan perdagangan, IHSG langsung melejit 1,35% ke level 6.568,85. IHSG kemudian meroket hingga 2,39% ke titik tertingginya di level 6.636,33.
Investor asing memegang peranan penting dalam mendorong penguatan IHSG. Baru 30 menit transaksi berjalan, asing sudah membukukan beli bersih senilai Rp 1,06 triliun di pasar saham tanah air, sebuah nilai yang luar biasa besar.
Tak hanya itu, harga obligasi rupiah pemerintah menguat signifikan pada perdagangan perdana setelah hari pemilihan presiden dan legislatif kemarin.
Penguatan harga obligasi pemerintah itu terjadi pasca kembali keluarnya nama Joko Widodo sebagai presiden potensial dari hasil hitung cepat, yang juga kembali disebut sebagai Jokowi Effect.
Penguatan terjadi di pasar obligasi domestik meskipun pasar keuangan regional sedang dilanda koreksi menjelang libur Jumat Agung besok.
(dru)
http://bit.ly/2IDqUvz
April 18, 2019 at 07:02PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hasil Quick Count Terbangkan Rupiah Cs, Ini Kata Sri Mulyani"
Post a Comment