Pada pukul 11:23 WIB pound menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan diperdagangkan di kisaran US$ 1,3171, begitu juga terhadap yen yang diperdagangkan di kisaran JPY 146,68.
Parlemen Inggris yang tetap meminta pemerintah Inggris mencegah no-deal atau hard Brexit (Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan) memberikan sentimen positif bagi pound.
Perdana Menteri Theresa May juga mengatakan akan meminta penundaan Brexit ke Uni Eropa, dan akan berunding dengan pimpinan oposisi (Partai Buruh) Jeremy Corbin untuk memecahkan masalah yang membuat proposal Brexit-nya ditolak berkali-kali ole parlemen.
Nasib Brexit kini berada di Uni Eropa, apakah akan menerima penundaan Brexit lagi, atau tetap pada kesepakatan sebelumnya yakni Brexit harus dilakukan pada 12 April. Keputusan dari UE tersebut akan menjadi penentu arah poundsterling, menguat lagi atau berbalik melemah.
Analisis Teknikal GBP/USD
![]() |
Melihat indikator teknikal dalam jangka pendek GBP/USD terlihat berpeluang kembali naik. Pasangan mata uang ini bergerak di antara Moving Average (MA) 8 (garis merah) dan 21 (garis hijau). Indikator MACD berada di wilayah positif dan Stochastic bergerak mendatar pada grafik 30 menit.
Berlanjutnya penguatan pound terhadap dolar perlu konfirmasi penembusan di atas resisten (batas atas) 1,3195/US$, dengan target kenaikan ke area 1,3222/US$.
Di sisi bawah, level support berada di kisaran 1,3152 selama bertahan di atas level tersebut GBP/USD masih cenderung menguat.
Analisis Teknikal GBP/JPY
![]() |
Pada pasangan mata uang ini, indikator-indikatornya juga mirip dengan GBP/USD, hanya Stochastic yang terlihat telah mendekati area jenuh jual (oversold).
GBP/JPY berpeluang menguat ke area 146,95 selama tidak menembus ke bawah support 146,47. Penembusan ke atas level 146,95 akan membuka peluang naik ke area 147,25.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas)
https://ift.tt/2CXis6N
April 04, 2019 at 07:15PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Brexit Berpotensi Ditunda Lagi, Sampai Kapan Pound Menguat?"
Post a Comment