Kenaikan atau penguatan nilai tukar pound tidak lepas dari tekanan yang dialami dolar AS akibat pelambatan pertumbuhan belanja konsumen, komponen yang berkontribusi sekitar 68% dari produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS).
Selain itu inflasi versi indeks harga belanja personal juga menunjukkan pelambatan menjadi 1,3% di kuartal I, dari kuartal sebelumnya 1,8%. Inflasi ini dikabarkan menjadi acuan Federal Reserve/The Fed dalam menentukan kebijakan moneter.
Analisis Teknikal GBP/USD
Grafik: GBP/USD 30 Menit Sumber: MetaTrader 5
|
Pada time frame 30 menit pasangan GBP/USD sudah menembus dan bergerak konsisten di atas neckline pola inverse head and shoulders di kisaran 1,2913. Pola ini merupakan sinyal berbaliknya harga dari melemah menjadi menguat, setidaknya dalam jangka pendek atau pada hari ini.
Selama bertahan di atas area 1,2913, GBP/USD berpeluang naik ke 1,2960.
Foto: MetaTrader 5
|
Sementara jika melihat grafik harian, pound belum menunjukkan sinyal akan menguat dalam jangka lebih panjang, setidaknya selama di bawah area 1,2974 atau garis horisontal pada pola descending triangle.
Jika berhasil melewati area 1,2974, baru akan ada momentum kenaikan lebih lanjut untuk pound.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/prm)
http://bit.ly/2DCTDgT
April 29, 2019 at 07:59PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Sinyal Kuat Pound Bakal Kembali Naik"
Post a Comment