Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah menguat signifikan pada perdanganan perdana setelah hari pemilihan presiden dan legislatif kemarin. Penguatan harga obligasi pemerintah itu terjadi pasca kembali keluarnya nama Joko Widodo sebagai presiden potensial dari hasil hitung cepat, yang juga kembali disebut sebagai Jokowi Effect. Penguatan terjadi di pasar obligasi domestik meskipun pasar keuangan regional sedang dilanda koreksi menjelang libur Jumat Agung besok. Naiknya harga surat utang negara (SUN) itu senada dengan apresiasi yang terjadi di pasar surat utang pemerintah negara berkembang yang lain. Data Refinitiv menunjukkan menguatnya harga SUN itu tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka. SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan itu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun. Seri acuan yang paling menguat adalah FR0079 yang bertenor 20 tahun dengan penurunan yield 6,2 basis poin (bps) menjadi 8,12%. Besaran 100 bps setara dengan 1%. Tiga seri acuan lain juga terkoreksi tetapi penurunan yield-nya lebih tipis.
Yield Obligasi Negara Acuan 18 Apr'19
Seri |
Jatuh tempo |
Yield 16 Apr'19 (%) |
Yield 18 Apr'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Yield wajar IBPA 16 Apr'19 |
FR0077 |
5 tahun |
7.127 |
7.089 |
-3.80 |
7.078 |
FR0078 |
10 tahun |
7.629 |
7.578 |
-5.10 |
7.5839 |
FR0068 |
15 tahun |
8.048 |
8.003 |
-4.50 |
8.0082 |
FR0079 |
20 tahun |
8.19 |
8.128 |
-6.20 |
8.1463 |
Avg movement |
|
|
|
-4.90 |
|
Sumber: Refinitiv
Dari pasar surat utang negara berkembang, penguatan terjadi di sebagian besar negara Indonesia, yaitu Brasil, India, Rusia, Singapura, Thailand, dan Afsel. Di negara maju, penguatan terjadi di pasar OAT Perancis, gilt Inggris, JGB Jepang, dan US Treasury AS. Hal tersebut mencerminkan saat ini investor masih mengejar obligasi negara maju yang mengindikasikan risiko masih cukup besar di pasar.
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara |
Yield 16 Apr'19 (%) |
Yield 18 Apr'19 (%) |
Selisih (basis poin) |
Brasil |
8.98 |
9.01 |
3.00 |
China |
3.427 |
3.412 |
-1.50 |
Jerman |
0.083 |
0.084 |
0.10 |
Perancis |
0.427 |
0.426 |
-0.10 |
Inggris |
1.236 |
1.235 |
-0.10 |
India |
7.392 |
7.39 |
-0.20 |
Jepang |
-0.009 |
-0.019 |
-1.00 |
Malaysia |
3.856 |
3.87 |
1.40 |
Filipina |
6.114 |
6.114 |
0.00 |
Rusia |
8.25 |
8.24 |
-1.00 |
Singapura |
2.181 |
2.159 |
-2.20 |
Thailand |
2.5 |
2.495 |
-0.50 |
Amerika Serikat |
2.592 |
2.579 |
-1.30 |
Afrika Selatan |
8.465 |
8.465 |
0.00 |
Sumber: Refinitiv TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/hps)
Let's block ads! (Why?)
http://bit.ly/2VQ5Khu
April 18, 2019 at 06:24PM
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
AS-Korut Bakal Tegang Lagi, Rupiah Dkk Tak Berdaya
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs te… Read More...
Hanya Modal Gincu, Kylie Jenner Sukses Kalahkan Bill GatesJakarta, CNBC Indonesia- Memiliki kekayaan US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun di usia 21 tahun, Kylie J… Read More...
Mengapa Perkembangan Keuangan Syariah RI Lambat?Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menghadiri Milad I… Read More...
Dolar AS Sedang Garang, Rupiah Kembali Tertekan
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Rabu (6/3/201… Read More...
Mandiri dan Northstar di Permata, Seberapa Besar Peluangnya?
Satu katalis positif lain ialah kinerja Bank Permata pada Januari 2019 yang positif. Bank Per… Read More...
0 Response to "Ada Jokowi Effect, Obligasi RI Menguat Signifikan"
Post a Comment