Fokus utama tentu tertuju pada dua calon presiden, yaitu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Keduanya kembali bertarung selepas pertarungan perdana pada pilpres 2014 yang lalu. Simak sejumlah data dan fakta terkait pemilu 2019 di bawah ini.
Apa yang akan terjadi pada 17 April 2019?
Pada hari itu, pemilihan presiden akan berlangsung bersamaan dengan pemilihan legislatif. Tercatat ada sekitar 250 ribu orang kandidat akan mencalonkan diri untuk memperebutkan lebih dari 20 ribu kursi di parlemen.
BBC mengutip laporan Lowy Institute menuliskan India, negara dengan populasi lima kali lebih banyak dari Indonesia, menunaikan hak pilih dalam pemilihan umum yang berlangsung selama dua bulan. Sedangkan Indonesia hanya memiliki waktu sehari sehingga menjadikannya menjadi salah satu pemilu paling rumit dalam sejarah global.
Siapa yang mencalonkan diri sebagai presiden?
Sebagaimana dijelaskan di awal, pilpres kali ini memanggungkan Jokowi dan Prabowo. Kali ini, Jokowi berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sedangkan Prabowo menggandeng pengusaha nasional yang juga eks wakil gubernur DKI Jakarta, yaitu Sandiaga Uno.
![]() |
Siapa yang menjadi pemilih utama?
Pemilih utama tentulah para milenial. Menurut Komisi Pemilihan Umum (KPU), sekitar 40% pemilih yang memenuhi syarat akan berusia 17 tahun hingga 35 tahun. Jumlah mereka sekitar 80 juta orang.
Para pihak tentulah telah berusaha menarik perhatian mereka. Misalnya PDIP, partai utama pengusung Jokowi, merilis souvenir seperti t-shirt, topi, dan jaket. Prabowo juga telah membangun relasi dengan vloggers, youtuber, dan influencer. Demikian laporan Institute of Southeast Asian Studies.
Pendukung kedua kandidat juga telah membuat video musik mereka sendiri, lengkap dengan lagu-lagu yang mudah diingat.
Apa yang mungkin memengaruhi publik?
Media sosial. Penelitian yang dilakukan University of Melbourne menemukan Indonesia memiliki jumlah pengguna Facebook tertinggi keempat di dunia. Jumlah pengguna WhatsApp dan Instagram tak beda jauh.
Hoaks jadi tantangan. Beberapa waktu lalu, ada ibu rumah tangga yang ditangkap lantaran menyebut Jokowi akan melarang shalat dan melegalkan pernikahan gay jika terpilih kembali sebagai presiden.
Mafindo, sebuah organisasi Indonesia yang memerangi berita palsu, mengatakan berita dan disinformasi politik palsu melonjak sebesar 61% antara Desember 2018 dan Januari 2019.
Simak video terkait sikap investor yang menunggu hasil pemilu di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC] (miq/miq)
http://bit.ly/2IoRtoj
April 10, 2019 at 05:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "17 April Libur Nasional, Ayo Tentukan Pilihan!"
Post a Comment