Search

Hary Tanoe Tolak Vivendi, BEI Minta Hero Jelaskan soal Giant

Jakarta, CNBC Indonesia - Surplus neraca dagang Indonesia bulan Mei tidak mampu menyelamatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sepanjang Senin (24/6/2019) kemarin anteng diperdagangkan di zona merah.

IHSG akhirnya ditutup terkoreksi 0,43% ke level 6.288,46 poin dan juga mencatatkan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp 106,76 miliar di pasar reguler.


Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak sebelum pembukaan perdagangan hari ini, Selasa, dibuka.

1. Hary Tanoe Tolak Kehadiran Vivendi di MNC
Pemilik konglomerasi media Hary Tanoesoedibjo mengakui dirinya menolak pinangan dari Vivendi SA untuk berinvestasi di perusahaan miliknya PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Penolakan ini dilakukan lantaran dia menilai fokus bisnis perusahaan produksi konten miliknya ini tak memiliki value dalam produksi konten. Berbeda dengan core bisnis MNCN yang berada di bisnis televisi free to air (FTA) dan konten.

2. Oki Widjaja Mundur, Pieter Tanuri Kendalikan Bank Ina Perdana
Oki Widjaja kini tak lagi menjadi pemegang saham pengendali PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA). Hal ini sesuai dengan keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen kepada BEI, Senin (24/6/2019).

Oki Widjaja resmi tak lagi menjadi pemegang saham pengendali sejak 10 Juni 2019. Pengunduran diri dimintakan langsung oleh Oki Widjaja kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak Oktober tahun lalu.

3. 6 Gerai Giant Tutup, Bursa Minta Penjelasan ke HERO
Bursa Efek Indonesia (BEI) meminta penjelasan tertulis terkait keputusan emiten ritel, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) yang menutup enam gerai supermarket Giant pada akhir Juli 2019. Jawaban tertulis dinantikan otoritas bursa paling lambat pada Rabu, 26 Juni 2019.

4. Butuh Modal, Visi Telekomunikasi Rights Issue Rp 212 M
Emiten jasa penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) akan melakukan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru menggunakan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue.

Rencananya, jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 962,67 juta dengan harga eksekusi Rp 221/saham. Sebagai perbandingan, harga saham GOLD pada Senin ini (24/6/2019), diperdagangkan di level Rp 434/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 138 miliar.

5. Meski Harga Tiket Turun, Pendapatan AirAsia Malah Naik
Upaya PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melakukan pembenahan mulai membuahkan hasil meskipun kinerja bottom line perseroan masih negatif. Manajemen AirAsia mengklaim efisiensi yang dilakukan manajemen sudah menunjukkan hasil.

6. Rogoh Rp 500 M, Matahari Siap Buka 8 Gerai Baru
Emiten ritel PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) pada tahun ini berencana membuka delapan gerai baru. Perseroan masih fokus membidik pangsa pasar kelas menengah.

Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store, Miranti Hadisusilo merinci, gerai baru yang dibuka tersebut terdiri dari tiga gerai departement store, sisanya specialty store.

7. BUMN Len Industri Cetak Laba Rp 133 M, Melesat 118%
BUMN di sektor industri dan prasarana, PT Len Industri (Persero) mencatatkan laba bersih mencapai Rp 133,18 miliar pada tahun lalu, melesat 118% dari tahun sebelumnya Rp 61,23 miliar.

Mengacu laporan keuangan yang dipublikasikan Senin ini (24/6/2019), laba bersih Len ini diperoleh seiring dengan kenaikan penjualan tahun lalu yang mencapai Rp 5,34 triliun, naik 26% dari tahun sebelumnya Rp 4,25 triliun.

8. BRI Targetkan Pertumbuhan Kredit 12%-14% di Semester II
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit di paruh kedua 2019 sebesar 12%-14%. Direktur Utama BRI Suprajarto menyatakan pihaknya optimistis penyaluran kredit masih akan bertumbuh di semester II. (prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2RwhjJz

June 25, 2019 at 02:51PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hary Tanoe Tolak Vivendi, BEI Minta Hero Jelaskan soal Giant"

Post a Comment

Powered by Blogger.