
Dow Jones Industrial Average melemah 0,1% ke level 26.089,61. Sedangkan S&P 500 turun 0,2% menjadi 2.886,98. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,5% menjadi 7.796,66.
Sorotan utama dalam hari terakhir perdagangan mengarah kepada emiten-emiten semikonduktor yang memproduksi chip dan komponen yang dipakai di gawai.
Saham Broadcom anjlok lebih dari 5% usai raihan pendapatan tahun lalu yang lebih lemah ketimbang perkiraan. Untuk tahun ini, Broadcom memangkas proyeksi lantaran lemahnya permintaan. Ada pula efek 'penindasan' AS terhadap raksasa teknologi asal China, Huawei.
Penurunan terbesar berikut tergambar pada kinerja VanEck Vectors Semiconductor ETF yang anjlok 2,7%. Disusul kemudian saham-saham semikonduktor lain yang turun di kisaran 1%.
Hal lain yang memengaruhi Wall Street adalah penjualan ritel AS dan suku bunga acuan The Fed.
Departemen Perdagangan AS mencatat sepanjang Mei 2019 penjualan ritel naik 0,5%. Nilai itu lebih rendah ketimbang proyeksi 0,6%, namun sudah lebih tinggi ketimbang April 2019.
"Kami terus berharap bahwa perlambatan pertumbuhan ekonomi selama beberapa bulan mendatang akan meyakinkan The Fed untuk menurunkan suku bunga. Tetapi, data penjualan ritel memperkuat pandangan kami bahwa pejabat The Fed kemungkinan akan menunggu sampai pertemuan FOMC September nanti sebelum mengambil keputusan lebih lanjut," ujar ekonom senior AS di Capital Economics Andrew Hunter dikutip CNBC International.
Kinerja Wall Street juga terpengaruh oleh data industri yang mengecewakan dari China. Tercatat produksi industri di Negeri Tirai Bambu bulan lalu hanya tumbuh 5%, laju pertumbuhan paling lambat dalam kurun waktu 17 tahun terakhir. Shanghai Composite anjlok sekitar 1% merespons data tersebut.
(miq/miq)
http://bit.ly/2WKDrFO
June 15, 2019 at 03:17PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Efek 'Penindasan' AS terhadap Huawei, Wall Street pun Memerah"
Post a Comment