Selain itu, pelaku pasar modal Tanah Air juga akan menantikan rilis data ekspor impor Indonesia dan kondisi neraca perdagangan atau trade balance.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan perseteruan AS-Iran yang masih belum dapat terselesaikan, justru semakin panas akibat adanya penembakan pesawat drone miliki AS oleh Iran. Amerika berkesempatan untuk membalas serangan tersebut, namun dihentikan oleh Presiden AS Donald Trump karena berpotensi membuat akan jatuh korban sebanyak 150 orang dari pihak Iran.
Namun dari sisi Iran, Menteri Luar Negerinya Javad Zarif, Sabtu lalu mengatakan melalui Twitter, bahwa drone yang ditembak jatuh tersebut berada di perairan teritorialnya, bukan di perairan internasional seperti yang dikatakan oleh Amerika sebelumnya.
"Oleh sebab kejadian tersebut, AS akan memberikan sanksi lebih banyak lagi terhadap Iran pada hari Senin nanti. Namun di satu sisi, Trump juga masih bersedia untuk bernegosiasi dengan para pemimpin Iran dengan atau tanpa prasyarat," tulis Pilarmas, dalam risetnya, Senin ini (24/6/).
Selain itu, sentimen pasar modal berikutnya yakni suku bunga bank sentral AS, the Fed. Beberapa waktu lalu, Presiden the Fed Minneapolis mengatakan bahwa ia menyuarakan pemotongan 50 bps (basis poin) tingkat suku bunga the Fed pada pertemuan FOMC Meeting opekan lalu. Hal ini semakin mendorong spekulasi pemotongan The Fed terus bertambah banyak.
"Pada Selasa pekan ini, akan menjadi momen penting karena Jerome Powell [Gubernur the Fed] akan berpidato. Statement dalam pidato tersebut akan menjadi tolok tukur bagi pergerakan tingkat suku bunga the Fed berikutnya."
Di lain, pihak, satu katalis lain yakni damai dagang AS-China. Pertemuan antara AS dan China pekan ini pada KTT G20 juga akan menjadi pertemuan yang akan dinantikan, hal ini penting mengingat akan menjadi seperti apa ke depannya nanti bagi perekonomian global.
"Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti keluarnya data ekonomi ekspor dan impor serta trade balance Indonesia hari ini. Diperkirakan trade balance masih akan defisit, meskipun akan menjadi lebih baik daripada bulan lalu," tulis Pilarmas.
Dari segi teknikal, Samuel Sekuritas menyebut IHSG masih tertahan pada level resisten (batas tahanan atas) 6.350 dan membentuk candle-candle hanging man.
Flip (pembalikan) level IHSG di kisaran 6.350 masih menjadi menjadi penentu arah pasar dalam beberapa hari ke depan, dan jika tidak breakout atau mampu disentuh, maka pasar bisa kembali tertekan.
Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di range support (batas tahanan bawah) 6.272 poin dan resisten di 6.355 poin.
(tas)
http://bit.ly/2Laz0wV
June 24, 2019 at 03:46PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bumbu IHSG Hari Ini: AS-Iran-China hingga Trade Balance!"
Post a Comment