Search

Sri Lanka Revisi Jumlah Korban Bom Jadi 253 Orang

Kolombo, CNBC Indonesia - Pemerintah Sri Lanka merevisi jumlah korban tewas dalam serangan bom di tiga gereja dan empat hotel saat perayaan Paskah, Minggu (21/4/2019), dan menurunkannya hingga sekitar 100 orang.

Pemerintah menyebut sulitnya mengidentifikasi bagian-bagian tubuh korban di lokasi pengeboman sebagai penyebab tidak akuratnya jumlah korban yang disampaikan sebelumnya.

Jumlah korban tewas yang resmi dikeluarkan pemerintah saat ini adalah 253, turun dari 359 yang diumumkan sebelumnya, kata Wakil Menteri Pertahanan, Ruwan Wijewardene, dilansir dari Reuters. Ia menyalahkan data yang tidak akurat dari kamar-kamar jenazah sebagai penyebab selisih tersebut.


Direktur Jenderal Layanan Kesehatan Sri Lanka, Anil Jasinghe, mengatakan kepada Reuters setiap angka yang disampaikan pemerintah adalah sebuah perkiraan.


"Bisa jadi 250 atau 260. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti. Ada sangat banyak bagian tubuh dan sulit untuk memberi angka yang akurat," ujarnya.

Sebagian besar korban tersebut adalah warga negara Sri Lanka meskipun pemerintah telah mengatakan setidaknya 38 warga negara asing yang terbunuh dalam serangan itu. Banyak wisatawan asing tengah duduk menikmati sarapan mereka di hotel-hotel tersebut saat bom meledak.

Sri Lanka Revisi Jumlah Korban Bom Jadi 253 OrangFoto: Pejabat militer Sri Lanka berjaga-jaga di depan St Anthony's Shrine, gereja Kochchikade setelah ledakan di Kolombo, Sri Lanka 21 April 2019. (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Korban warga negara asing diketahui berasal dari Inggris, Amerika Serikat (AS), Australia, Turki, India, China, Denmark, Belanda, dan Portugis.

Sedikitnya 500 orang dilaporkan terluka dalam serangan itu.

Saksikan video mengenai kondisi di Sri Lanka pasca-pengeboman berikut ini.

(wed)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2WebS3g

April 29, 2019 at 06:47PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sri Lanka Revisi Jumlah Korban Bom Jadi 253 Orang"

Post a Comment

Powered by Blogger.