Bersama dengan tiga pemegang saham lain, Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO) ini melihat besarnya potensi aplikasi UMMA bisa bersanding sebagai salah satu unicorn tanah air seperti Gojek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia. Unicorn adalah perusahaan startup yang memiliki valuasi nilai hingga US$ 1 miliar.
Garibaldi adalah orang terkaya nomor 16 di Indonesia versi Forbes 2018 dengan kekayaan US$ 1,6 miliar atau sekitar Rp 24 triliun (asumsi kurs Rp 14.200/US$).
Menurut dia, sebagai negara Muslim terbesar di dunia dengan lebih dari 220 juta penduduk beragama Islam, Indonesia juga sekaligus menjadi pasar Muslim terbesar di dunia.
Bahkan lembaga riset internasional Pew Research Center menyatakan 93% responden di Indonesia menganggap agama memiliki peran penting dalam kehidupan mereka.
Sebab itu, g
una membantu dan mendukung umat Muslim Indonesia menjadi pribadi yang lebih baik lagi, Umma meluncurkan aplikasi dengan beragam fitur komprehensif yang mempromosikan konten positif yang berisi keberkahan dan kebaikan serta nilai-nilai Islam."Itu tanpa kita sadari [keunggulan Indonesia], kawasan perekonomian di Asia Tenggara itu [Indonesia] tertinggi. Kawasan ekonomi Asia Tenggara, kalau enggak ada Indonesia, enggak ada artinya [Asia Tenggara]," katanya dalam peluncuran aplikasi Umma di Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Dia mengungkapkan, optimisme ini didukung dengan keadaan demografi Indonesia yang didominasi oleh kalangan muda yang masih produktif, sehingga masih memiliki banyak kebutuhan sehari-hari.
"Kalau kita bandingkan dengan Jepang yang usia penduduknya udah tua-tua, keinginannya itu sedikit, sehingga secara logika, Indonesia prospeknya besar," kata kakak dari pengusaha dan pemilik Mahaka Group, Erick Thohir ini.
Hingga April 2019, aplikasi Umma sudah diunduh sebanyak 2,5 juta pengguna dengan pertumbuhan jumlah pengguna sekitar 50% secara kuartalan.
Foto: Konferensi Pers Peluncuran Aplikasi Muslim “umma”. (Daniel Wiguna/CNBC Indonesia)
|
Garibaldi juga menambahkan jumlah pengguna aktif saat ini berada di kisaran 180.000-200.000 pengguna per hari. Ini menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat akan kebutuhan informasi muslim yang dapat diakomodasi dalam satu aplikasi.
Namun Garibaldi enggan mengungkapkan besaran investasi dan porsi kepemilikan saham. Namun dia menegaskan terbuka bagi investor yang ingin masuk jika nanti perusahaan ini tumbuh besar dan sukses. "Jadi kalau suatu hari bisnis ini [Umma] jadi 'putri cantik' dan ada yang melirik, kami bersifat terbuka asal seiman, sevisi dan semisi," tegasnya.
"Tantangan untuk aplikasi ini tidak hanya datang dari hacker [peretas], tapi konten terkait agama itu bersifat sensitif, sehingga dibutuhkan pembimbing yang dapat menjaga konten dalam komunitas," kata Triawan.
Adapun Indra Wiralaksmana, CEO dan Co-Founder Umma menjelaskan bahwa aplikasi tersebut akan dikembangkan menjadi marketplace yang juga mengakomodasi fitu-fitur perbankan seperti keuangan syariah dan perbankan syariah.
Umma berencana merilis fitur marketplace pada kuartal 4-2019 sehingga untuk fase awal akan dipergunakan untuk membangun ekosistem konten yang besar terlebih dahulu.
http://bit.ly/2L2K6G5
April 25, 2019 at 10:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Punya Harta Rp 24 T, Boy Thohir Bikin Startup Muslim"
Post a Comment