Search

Masalah Terbesar MU: Alexis Sanchez

Jakarta, CNBC Indonesia - Manchester United adalah klub besar, tidak ada yang menyangkal itu. Namun setelah ditinggal oleh sang manajer legendaris, Sir Alex Ferguson, Setan Merah bagai ayam yang dipenggal kepalanya. Berlarian tanpa arah sampai akhirnya menyerah kepada takdir bertemu dengan Sang Pencipta. Musim ini, penampilan United jauh dari kata mengesankan. Di Liga Primer Inggris, David de Gea dan kolega seakan terpaku di peringkat 6. Tidak bisa naik kelas. Peringkat 6 tentu bukan habitat alami bagi klub sebesar United. Minimal 4 besar lah, atau kandidat juara. Namun untuk menjadi juara, bahkan menjadi calon sekali pun, terasa begitu jauh karena selisih poin dengan sang pemuncak klasemen, Liverpool, mencapai 27 angka.Semua terasa salah bagi United musim ini. Setelah pencapaian musim lalu yang lumayan oke (runner-up Liga Primer, juara Piala Liga, Piala FA, dan Liga Europa), United seperti menghilang musim ini. Sebelum Tahun Baru, Jose Mourinho dipecat dari kursi manajer, hanya beberapa hari setelah kekalahan 1-3 dari Liverpool.
United menunjuk Ole Gunnar Solskjaer, eks penyerang mereka, sebagai pengganti sementara.
 Awalnya, kepemimpinan The Baby-faced Assasin membawa harapan bagi United.

Kemenangan demi kemenangan diraih, termasuk di babak 16 besar Liga Champions saat United secara dramatis menyingkirkan Paris St Germain (Prancis). United tak terkalahkan dalam 12 pertandingan pertama Solsksjaer.

 
Solsksjaer yang semula hanya berstatus caretaker pun naik pangkat menjadi manajer tetap dengan kontrak selama tiga tahun. E lha dalah, setelah itu kok performa United malah melorot. Dalam enam pertandingan terakhir, United sudah kalah empat kali.  Berbagai kalangan menuding masalah United sudah ke tahap struktural. Misalnya, United tidak punya Direktur Olah Raga yang mengurus perekrutan pemain yang sesuai dengan kebutuhan klub. Akibatnya, rekrutmen pemain United terlihat begitu sporadis tanpa arah, tujuan, dan visi masa depan yang jelas. Selepas era Ferguson, United banyak membeli pemain berlabel bintang dengan harga mahal. Namun apakah mereka berhasil meneruskan tradisi juara yang dibangun rezim Ferguson? Nope. Salah satu rekrutmen United yang fenomenal adalah kala membajak Alexis Sanchez dari Arsenal. United berhasil memenangkan persaingan dengan si tetangga berisik, Manchester City, dalam hal perburuan pemain nasional tim nasional Cile tersebut. Namun ternyata kemenangan itu sia-sia. Bahkan menyisakan luka yang mendalam bagi United. Luka yang menganga dan sangat menyakitkan, sehingga City boleh merasa bersyukur tidak jadi merekrut Alexis. 
(BERLANJUT KE HALAMAN 2) (aji/aji)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2XQjWb2

April 28, 2019 at 12:37AM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masalah Terbesar MU: Alexis Sanchez"

Post a Comment

Powered by Blogger.