
Direktur Independen Tri Batara Rachman mengatakan dengan target pertumbuhan laba bersih tersebut, tahun ini pendapatan perusahaan dari marketing sales atau pra penjualan diperkirakan menembus Rp 900 miliar.
Jumlah tersebut didapat dari hasil penjualan empat proyek transit oriented development (TOD) yang saat ini dimiliki perseroan.
"Kami mengharapkan tahun ini pencapaian bisa Rp 183 miliar untuk laba bersih. Untuk mendapatkan laba segitu kami mengharapkan menjual Rp 900 miliar," kata Tri di Graha Niaga, Jakarta, Jumat (5/4).
Dia menjelaskan, keempat proyek yang berlokasi di Cikunir, Jati Cempaka, dan Ciracas saat ini masih dalam tahap pembangunan. Penyelesaian akan rampung pada 2021 mendatang secara bertahap.
Untuk mendukung pembangunan ini, tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 800 miliar. Selain penyelesaian empat proyek tersebut, capex juga akan digunakan untuk biaya pembelian lahan untuk area komersial seluas 36.000 meter persegi yang nilainya mencapai Rp 600 miliar.
"Area komersial tersebut akan menjadi proyek tahun jamak dan menjadi potensi recurring income [pendapatan berulang] setelah selesai dibangun pada 2022-2023," jelas dia.
Dana capex akan berasal dari kas internal perusahaan termasuk hasil dana penawaran umum (initial public offering/IPO), ditambah dengan pinjaman bank dari PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) senilai Rp 94 miliar.
Tahun lalu, laporan keuangan mengungkapkan, pendapatan Urban melesat 809% menjadi Rp 332,65 miliar dari tahun 2017 sebesar Rp 36,60 miliar.
Melonjaknya pendapatan ini memompa laba bersih perusahaan naik menjadi Rp 46,22 miliar dari sebelumnya Rp 10,38 miliar.
(tas)
http://bit.ly/2G0GShw
April 05, 2019 at 10:20PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Laris Jualan TOD, Laba Urban Jakarta Bisa Tembus Rp 183 M"
Post a Comment