Sepanjang kuartal I-2019, perusahaan berhasil membukukan kenaikan laba bersih 33,47% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp 85,63 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 64,16 miliar.
Alhasil, MTDL mampu mengantongi margin bersih hingga 2,65% pada kuartal pertama tahun ini, dari sebelumnya di level 2,15% pada kuartal I-2018. Sementara itu, dengan capaian tersebut, laba bersih per saham dasar yang mampu didistribusikan perusahaan mencapai Rp 34,88/unit saham.
Kenaikan laba bersih perusahaan seiring dengan pertumbuhan positif pada total pendapatan yang tercatat naik 8,2% YoY menjadi Rp 3,24 triliun. Jika dirinci, pertumbuhan paling signifikan dicatatkan oleh lini usaha jasa dan sewa, yang tumbuh 13,35% YoY.
Akan tetapi, mayoritas pendapatan MTDL masih disumbangkan oleh lini usaha perangkat keras dengan porsi mencapai 78,3% atau setara Rp 2,53 triliun.
Saat ini, perseroan memiliki empat unit bisnis utama yaitu Bisnis Distribusi yang menangani bidang usaha distribusi kepada dealer dan perusahaan solusi TIK dan Bisnis Solusi yang menyediakan solusi lengkap TI dan komunikasi.
Bisnis ketiga yakni Konsultasi yang menawarkan solusi bisnis inovatif dan keempat adalah E-Commerce di bidang usaha modern IT retail meliputi e-commerce.
Berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan, faktor yang mendukung kinerja bottom line (laba) tumbuh tidak hanya kenaikan pada pendapatan tapi juga terkoreksinya proporsi beban pokok penjualan dan peningkatan pada pos pemasukan lainnya.
Hingga akhir Maret 2019, MTDL membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp 2,97 triliun atau setara 91,64% dari total pendapatan. Angka ini turun sekitar 0,76% dari proporsi kuartal I-2018.
Jika proporsi beban pokok sama seperti periode sebelumnya, tentu pertumbuhan laba kotor akan setara dengan tingkat kenaikan pendapatan, atau 8,2% YoY.
Nah, hanya dengan koreksi tipis pada proporsi tersebut, laba kotor mampu naik hingga 19,08%
Lebih lanjut, kinerja keuangan MTDL semakin membaik dengan adanya peningkatan signifikan pada pos pendapatan keuangan, laba dari entitas asosiasi dan keuntungan lainnya.
Pendapatan keuangan pada 3 bulan pertama tahun ini tercatat Rp 5,28 miliar, naik 103,24% secara tahunan, sedangkan keuntungan lainnya tercatat naik 435,55% secara tahunan menjadi Rp 1,27 triliun.
Sementara itu, bagian laba dari entitas asosiasi melesat lebih dari 6 kali lipat (604,85% YoY) menjadi Rp 5,23 miliar. Jika ditilik lebih detil, keseluruhan laba tersebut disumbangkan dari satu entitas anak, yaitu PT Packet Systems Indonesia (PSI).
PSI adalah entitas anak yang bergerak di sektor usaha solusi dan jasa TIK di mana perusahaan menyumbangkan laba bersih hingga Rp 5,86 untuk MTDL. Dua entitas anak lain adalah PT Xerindo Teknologi (XT) dan PT Metro Mobile Indonesia (MMI) malah merugi dengan total kerugian Rp 629 juta.
Dengan kinerja yang tokcer wajar jika emiten TIK yang satu ini masuk dalam daftar top gainers, dengan harga saham yang melesat 3,59% menjadi Rp 1.010/saham pada perdagangan Senin pagi (29/4/2019).
Di lain pihak, pada 3 bulan pertama tahun ini, total aset perusahaan cenderung stagnan, yaitu sebesar Rp 5,06 triliun dari Rp. 4,85 triliun dari akhir tahun lalu.
Pergerakan yang sama juga tercatat pada pos liabilitas MTDL yang tercatat Rp 2,33 triliun atau tumbuh tipis 3,66% dibanding akhir 2018.
Kemudian, pada periode kuartal I-2019 perusahaan membukukan total ekuitas sebesar Rp 2,72 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)
http://bit.ly/2PAFzcz
April 29, 2019 at 06:25PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Laba Kuartal I Melonjak 33%, Saham Metrodata Mulai Melesat"
Post a Comment