Search

Emas Bisa Bangkit Dari Level Terendah di 2019, Asal...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga spot emas dunia terkapar di level terendah tahun ini, meski berhasil menguat tipis pada perdagangan Kamis (18/4/19). Jumat (19/4/19) kemarin perdagangan emas libur seiring perayaan Jumat Agung.

Melansir data dari Refinitiv, spot emas menguat 0,1% ke level US$ 1.275,01 per troi ons pada perdagangan Kamis, setelah sebelumnya sempat turun ke US$ 1.272,56 per troi ons yang menjadi level terendah 2019. Sepanjang pekan ini, atau dalam empat hari perdagangan harga logam mulia ini anjlok 1,16%.

Penurunan harga emas dipicu peningkatan risk appetite atau minat terhadap risiko para pelaku pasar yang membuat permintaan akan aset safe haven seperti emas menurun.

Peningkatan risk appetite tersebut terjadi setelah membaiknya indikator-indikator ekonomi di beberapa negara motor perekonomian dunia. Namun itu sebelumnya, data terbaru yang dirilis pada Kamis menunjukkan aktivitas bisnis di Zona Euro semakin menurun.

Hal tersebut kembali menimbulkan kecemasan akan pelambatan ekonomi di Eropa, yang membuat emas bisa naik tipis. Sebagai aset aman, permintaan emas selalu meningkat ketika terjadi pelambatan ekonomi atau gejolak di pasar finansial.

Pada pekan depan, Amerika Serikat (AS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2019, yang bisa jadi memberikan momentum penguatan emas untuk bangkit, asalkan PDB tersebut menunjukkan pelambatan ekonomi AS.

Mengutip data dari Forex Factory, PDB AS diperkirakan tumbuh 2,2% sama dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya. Jika data ini dirilis lebih rendah dari prediksi, maka akan mengkonfirmasi sikap dovish Federal Reserve/The Fed bulan lalu yang menyatakan ekonomi sedang melambat dan suku bunga tidak akan dinaikkan di tahun ini.

Rilis data yang lebih rendah dari perkiraan juga akan menguatkan pandangan pelaku pasar jika The Fed berpeluang menurunkan suku bunga di akhir tahun ini.

Data dari perangkat FedWatch milik CME Group menunjukkan pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 34,3% suku bunga acuan The Fed akan dipangkas sebesar 25 basis poin menjadi 2,00% hingga 2,25%.

Emas merupakan aset yang sensitif akan suku bunga di AS, kenaikan suku bunga cenderung menekan harga emas. Begitu juga sebaliknya. Jika suku bunga diturunkan, harga emas biasanya menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2vgpZsU

April 21, 2019 at 01:47AM

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Emas Bisa Bangkit Dari Level Terendah di 2019, Asal..."

Post a Comment

Powered by Blogger.