Search

Dihantam Perang Dagang, Produksi Industri Jepang Anjlok 2,6%

Tokyo, CNBC Indonesia - Tingkat produksi industri Jepang pada periode Januari-Maret tercatat turun dari laju tercepatnya dalam hampir lima tahun karena produsen dihantam oleh perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Hal ini menunjukkan ekonomi negara itu mungkin akan sedikit terkontraksi pada kuartal pertama.

Namun, para ekonom mengatakan penurunan angka produk domestik bruto (PDB) Jepang kemungkinan akan bersifat sementara karena AS dan China hampir mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang bea impor. Selain itu, ekonomi China juga telah menunjukkan tanda-tanda membaik karena ada suntikan stimulus pemerintah.

Meski begitu, penurunan tajam dalam output industri Jepang menandakan buruknya dampak perang dagang. Tapi, ekonom tetap optimistis ekonomi terbesar ketiga di dunia itu dapat dengan cepat bangkit kembali karena pertumbuhan global tetap memiliki pijakan yang relatif kuat.

"Sepertinya akan terjadi kontraksi di kuartal pertama, karena output, ekspor, dan investasi bisnis semuanya cenderung lemah," kata Hiroaki Muto, kepala ekonom di Tokai Tokyo Research Center.


"Namun, kami sudah melihat perubahan yang terjadi di China, dan hal itu akan mengangkat manufaktur secara global. Yang terburuk sudah berakhir bagi Jepang, jadi saya tidak akan pesimistis," tambahnya, mengutip Reuters.

Output industri pada Januari-Maret anjlok 2,6%. Ini adalah penurunan terbesar sejak April-Juni 2014, menurut data Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI), Jumat (26/4/2019). Angka itu diperoleh setelah ada kenaikan 1,4% pada kuartal sebelumnya.

Secara bulanan, produksi industri turun 0,9% di bulan Maret, lebih dari perkiraan rata-rata untuk penurunan 0,1% dalam jajak pendapat Reuters para ekonom, dan lebih tinggi dari kenaikan 0,7% di Februari.

Tekanan yang meningkat pada ekonomi Jepang akibat permintaan eksternal yang lemah telah merugikan ekspor dan mengancam laba perusahaan. Hal ini dapat membebani laju pertumbuhan belanja modal pada kuartal pertama, kata analis.

Produksi industri Maret turun karena ada koreksi 3,4% dalam output mobil dan penurunan 6,7% dalam produksi mesin yang digunakan untuk membuat semikonduktor dan tampilan panel datar, menurut data itu.

Dihantam Perang Dagang, Produksi Industri Jepang Anjlok 2,6%Foto: pabrik di Jepang

Selain itu, angka persediaan naik 1,6% di bulan Maret, kenaikan tercepat dalam setahun, karena persediaan logam, plastik, dan alat berat yang lebih tinggi.

Peningkatan persediaan menunjukkan bahwa produsen dapat membatasi output di masa depan.

Ekspor Jepang melemah pada awal tahun karena perang bea impor AS dan China yang dilakukan untuk mengurangi defisit perdagangan AS. Perusahaan Jepang terdampak perang itu karena mereka menjual banyak komponen elektronik dan peralatan pabrik kepada perusahaan di China.

Tak hanya Jepang, ekonomi Korea Selatan yang bergantung pada ekspor juga secara tak terduga turun pada kuartal pertama karena perusahaan memangkas investasi dan merosotnya perdagangan internasional.

Saksikan video mengenai perundingan dagang AS-Jepang berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]

(prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2DyaH7C

April 26, 2019 at 09:25PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dihantam Perang Dagang, Produksi Industri Jepang Anjlok 2,6%"

Post a Comment

Powered by Blogger.