Search

Ada Harapan Kenaikan Saham-saham Konsumer Jelang Pemilu

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham sektor konsumer masih punya harapan menguat jelang pesta demokrasi pemilihan umum (pemilu) pada 17 April mendatang.

Memang, saham-saham sektor ini banyak dilepas investor di beberapa hari jelang Pemilihan Umum (Pemilu). Akibatnya, indeks sektor konsumer jauh tertinggal dibandingkan kinerja IHSG secara keseluruhan.


Hingga penutupan pasar pada Jumat (12/4/2019), kinerja sektor konsumer masih minus 1,06% sepanjang tahun ini. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kinerja IHSG yang bertumbuh 3,41%, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal, di awal tahun kinerja sektor tersebut cukup baik.

Sektor konsumer seharusnya diuntungkan oleh data pertumbuhan penjualan barang-barang eceran (retail sales) Februari 2019 yang tumbuh 9,1%, lebih tinggi dari data penjualan eceran bulan sebelumnya yang tumbuh 7,2%.

Rendahnya tingkat inflasi tahunan seharusnya juga menjadi katalis positif bagi sektor konsumer karena daya beli masyarakat Indonesia berpotensi mengalami kenaikan. Pada bulan Maret, terjadi inflasi sebesar 0,11% MoM, sedangkan inflasi tahunan bergerak di angka 2,48%.

Sektor konsumer sendiri berkontribusi 19,9% dari total bobot IHSG, tertinggi kedua setelah sektor keuangan dengan bobot 32,7%.


Mengacu pada komposisi emiten yang tergabung dalam sektor konsumer, terdapat 4 saham yang memiliki bobot paling tinggi terhadap sektornya, yakni H.M. Sampoerna Tbk/HMSP (29,15%), PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (26,05%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (10,36%) dan PT Indofood CBP sukses Makmur Tbk/ICBP (7,34%).

Analisis Teknikal

Pada penutupan IHSG, Jumat (12/4/2019) sektor konsumer menguat 1,08% ke level 2.567. Dalam jangka pendek sektor konsumer menunjukkan tanda-tanda kenaikan menguji level 2.600.

Mendekati Pemilu, Pelemahan Sektor Konsumer Mulai TerbatasSumber:Refinitiv
Potensi penguatan tersebut terlihat dari posisinya yang mencoba bergerak ke atas garis rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5).

Ruang pelemahannya semakin terbatas karena telah memasuki wilayah jenuh jualnya (oversold), mengacu pada indikator Stochastic Slow (SS) yang mengukur momentum pergerakan.

Dalam jangka menengah panjang sektor konsumer menunjukkan tren kenaikan (uptrend) menuju resistance di level 2.650. Sedangkan jika terjadi pelemahan, berpotensi tertahan di level 2.483.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/prm)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2UUcldK

April 14, 2019 at 04:59PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ada Harapan Kenaikan Saham-saham Konsumer Jelang Pemilu"

Post a Comment

Powered by Blogger.