Jumlah pemudik untuk kelima moda tersebut, yaitu jalan, penyeberangan, kereta api, laut, dan udara untuk tahun ini mencapai 11.531.775 sampai dengan hari Lebaran kedua (H2) atau turun 2.391.418 dibandingkan tahun lalu.
Penurunan terjadi hampir pada seluruh moda. Penurunan terbesar dari moda transportasi udara sebesar 34% dan moda jalan hingga 28%.
Sementara itu, jumlah pemudik yang menggunakan layanan kereta api naik 2,95%.
"Kita belum pastikan tentang penurunan ini. Apakah ada pindah transportasi misalnya dari udara ke darat?" kata Imran saat dijumpai di gedung Kemenhub, Minggu.
"Di udara itu yang menderita justru orang yang mau pulang ke Jawa, dia tidak siap dengan tiket sekarang. Dia biasanya mudik naik pesawat, jadinya tidak jadi mudik," tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Litbanghub Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan keluhan harga tiket pesawat yang mahal justru dirasakan masyarakat pada periode normal, bukan saat Lebaran.
![]() |
"Jadi saya ingin sampaikan bahwa kalau masyarakat melihat atau menilai tarif pesawat itu mahal, itu memang dirasakan pada periode normal. Artinya periode sebelum Lebaran, itu ada kenaikan, bahkan ada bagasi berbayar," ucapnya, Minggu.
"Tapi kalau pada saat Lebaran, sebetulnya Lebaran tahun lalu juga waktu normalnya murah pas batas bawah. Pas Lebarannya kan pas batas atas. Nah ini juga sama, Lebaran juga jualnya batas atas," tambahnya. (prm)
http://bit.ly/2wFLhBd
June 10, 2019 at 12:53AM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jumlah Pemudik Lebaran 2019 Turun 17%, karena Tiket Mahal?"
Post a Comment