Search

Giant Tutup 6 Gerai Hingga BRI Rogoh Rp 1 T Akuisisi Asuransi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik pada akhir pekan lalu, Jumat (21/6/2019) melemah 0,32% ke level 6.315,44 kendati di awal perdagangan sempat ditransaksikan menguat. IHSG melemah merespons kebijakan Bank Indonesia yang tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 6%.

Namun demikian, kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham kawasan Asia yang juga ditransaksikan melemah: indeks Nikkei turun 0,95%, indeks Hang Seng turun 0,27%, dan indeks Kospi terkoreksi 0,27%.

Sebelum perdagangan hari ini, Senin (24/6/2019) dibuka, ada baiknya kembali mencermati aksi dan peristiwa emiten sebagaimana dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:


1. Giant Tutup 6 Gerai Mulai Juli Ini
Satu lagi toko ritel yang gugur di tahun ini, yakni gerai supermarket Giant yang dimiliki oleh PT Hero Supermarket Tbk.

Setidaknya terdapat 6 gerai Giant yang dikabarkan akan berhenti operasi hingga 28 Juli ini, yakni: Giant Express Cinere Mall, Giant Express Mampang, Giant Express Pondok Timur, Giant Extra Jatimakmur, Giant Extra Mitra 10 Cibubur, dan Giant Extra Wisma Asri.

"Tutup per 28 Juli, karyawan ada beberapa yang sebelumnya ditawarkan pensiun dini, yang PHK juga ditawarkan pesangon jumlahnya sesuai masa kerja," ujar salah satu karyawan Giant Wisma Asri yang tak ingin disebut namanya, saat dijumpai CNBC Indonesia, Minggu (23/6/2019).

Diskon diberikan ke seluruh barang di gerai tersebut, mulai dari 5 hingga 50%. "Sampai habis!" begitu tulis di poster. Bisnis ritel yang dijalani oleh Hero, sebagai induk Giant, memang sedang berdarah-darah. Rugi bersih yang dibukukan perseroan semakin besar, meskipun perseroan sudah mencoba berbagai upaya untuk menyelamatkan bisnis.

Berdasarkan laporan keuangan yang di rilis perseroan Februari lalu, kerugian yang dialami perseroan sepanjang 2018 meningkat tajam. Nilainya mencapai Rp 1,25 triliun dari Rp 191,41 miliar pada 2017. Sepanjang 2018 perseroan harus menerima kenyataan pendapatan turun 0,49% menjadi Rp 12,97 triliun dari Rp 13,03 pada 2017. Padahal, beban usaha perseroan turun 3,29% menjadi Rp 9,27 triliun.

2. Ini 'Kesalahan' dalam Lapkeu Garuda Versi Institut Akuntan
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah mengantongi kesimpulan mengenai laporan keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) Tbk (GIAA/Garuda). Kesimpulan itu dibuat setelah melakukan penelaahan atas laporan keuangan Garuda terutama pada aspek pengakuan transaksi Garuda dengan Mahata Aero Teknologi selaku rekanan penyedia jasa WiFi di Pesawat sebesar US$ 239 juta sebagai pendapatan tahun 2018.

"Perlakuan akuntansi atas transaksi GIAA dengan Mahata sebesar US$ 239 juta sebagai pendapatan 2018 terlalu dini, tidak tepat karena kontrak GIAA dengan Mahata untuk jangka waktu 15 tahun, dan 10 tahun dengan Sriwijaya," jelas Ketua IAPI Tarkosunaryo dalam Diskusi Publik tentang Peran Akuntan Publik Dalam Tata Kelola Pelaporan, Jumat (21/6/2019).

Dalam paparannya, Tarkosunaryo menjelaskan transaksi pemberian hak layanan dengan kompensasi US$ 239 juta kepada Mahata dengan alokasi slot iklan merupakan transaksi tunggal, tidak terpisah. Sementara, GIAA meperlakukan transaksi tersebut sebagai dua transaksi berbeda yang atau dianggap tidak ada hubungannya.

3.Rogoh Kocek Rp 1 T, BRI Akuisisi Asuransi Bringin Sejahtera
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan mengakuisisi 90% saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (BRINS) senilai Rp 1,04 triliun dari Dana Pensiun BRI.

Hal tersebut terungkap dalam Keterbukaan Informasi yang disampaikan oleh BBRI ke Bursa Efek Indonesia. Aksi korporasi ini tergolong sebagai transaksi afiliasi karena BRI merupakan pendiri dari Dapen BRI.

Direksi BBRI menyatakan bahwa akuisisi dilakukan karena merupakan bagian dari strategi pertumbuhan non organik yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Perseroan 2019-2021. Ada 2 alasan dalam latar belakang dan tujuan penyertaan pada perusahaan asuransi umum. Pertama, mewujudkan destination statement di tahun 2020, yaitu Integrated Financial Solution dan Kedua, diversifikasi source of income.

4. Sinarmas Asset Management Terbitkan DIRE Rp 10 T
PT Sinarmas Asset Management menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Real Estate (KIK-DIRE) dengan underlying saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN). Nilai total penerbitan instrumen investasi ini adalah Rp 10,40 triliun.

Berdasarkan informasi yang dirilis di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), total unit penyertaan untuk DIRE ini adalah sebanyak 20,80 miliar unit dengan nilai perdana per unitnya adalah sebesar Rp 500/unit.

Masa penawarannya telah dilakukan sejak 19 Juni 2019 dan akan berakhir hari ini, Jumat (21/6/2019). Distribusi kepada investor akan dilaksanakan pada 3 Juli 2019 dan instrumen ini akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Juli 2019.

5.Pemegang Obligasi & Sukuk TPS Food Sepakat Eksekusi Aset!
Pemegang obligasi dan sukuk milik emiten konsumer, PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menyetujui perusahaan untuk melakukan penjualan atas aset-aset jaminan dari PT Jatisari Srirejeki, setelah anak usaha AISA tersebut diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang 6 Mei lalu.

Keputusan ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk Ijarah (RUPSI) pada 17 Juni lalu. Aset milik Jatisari dijadikan jaminan atas penerbitan obligasi dan sukuk.

Dalam dokumen Surat Keterangan dari Notaris Dewantari Handayani, yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis kemarin (20/6/2019), disebutkan bahwa sudah digelar (RUPO) untuk Obligasi TPS Food I Tahun 2013 dan RUPSI Sukuk Ijarah TPS Food Tahun 2013. (hps/hps)

Let's block ads! (Why?)



http://bit.ly/2LayWxb

June 24, 2019 at 03:43PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Giant Tutup 6 Gerai Hingga BRI Rogoh Rp 1 T Akuisisi Asuransi"

Post a Comment

Powered by Blogger.