
Sementara mata uang Asia mayoritas menguat terhadap greenback. Hanya yuan China dan dolar Hong Kong yang melemah. Rupiah menjadi satu-satunya yang berada di zona netral, melemah tidak tetapi menguat juga belum. Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 08:08 WIB: Rupiah masih belum menentukan sikap mau ke utara atau selatan kemungkinan karena sikap investor yang menunggu arah kebijakan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI). Gubernur Perry Warjiyo menyebutkan memang ada ruang untuk penurunan BI 7 Day Reverse Repo Rate. Namun, masih ada faktor yang membuat bank sentral pikir-pikir. "Jika mempertimbangkan inflasi yang rendah dan pertumbuhan ekonomi, maka ruang suku bunga turun itu ada. Namun masalahnya perlu dilihat kondisi global dan neraca pembayaran," kata Perry.
Oleh karena itu,sepertinya BI belum berniat menurunkan suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni yang berlangsung pekan ini. Konsensus sementara yang dihimpun CNBC Indonesia masih memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di angka 6%. "BI memang sangat concern dengan stabilitas eksternal, ini yang membuat bank sentral menaikkan suku bunga acuan sampai 175 basis poin pada 2018 untuk membendung arus modal keluar. Concern inilah yang sepertinya membuat BI belum bisa menempuh langkah seperti para tetangganya yang mulai mengendurkan kebijakan moneter. Dengan sikap BI yang masih sangat berhati-hati, kami memperkirakan penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin baru terjadi pada kuartal III," papar Katrina Ell, Ekonom Moody's Analytics, dalam risetnya. Jadi sembari menunggu arah suku bunga acuan yang lebih jelas, tampaknya investor juga masih wait and see untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia. Ini bisa membuat rupiah dan aset-aset berbasis mata uang ini bergerak dalam kegalauan, belum ada tren yang terbentuk dalam waktu dekat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)http://bit.ly/2MU3yWq
June 18, 2019 at 03:21PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Galau Tunggu Arah Kebijakan BI, Rupiah Tak Bergerak"
Post a Comment