
Sentimen positif bagi bursa saham China datang dari pernyataan Wakil Perdana Menteri Liu He bahwa regulator sudah sepatutnya meningkatkan dukungan bagi perekonomian dan mendorong likuiditas di sistem keuangan tetap berlimpah. Pernyataan ini disampaikan oleh Liu He dalam sebuah forum yang digelar di Shanghai kemarin (13/6/2019).
Hal ini lantas mengindikasikan bahwa pemerintah akan menerbitkan kebijakan baru yang diarahkan untuk mendukung laju perekonomian di tengah perang dagang dengan AS yang masih saja panas.
Di sisi lain, potensi eskalasi perang dagang AS-China menjadi faktor yang menekan kinerja bursa saham China dan Hong Kong. Sebelumnya, sempat terdapat optimisme bahwa Presiden AS Donald Trump akan melakukan dialog dengan Presiden China Xi Jinping ketika gelaran KTT G-20 berlangsung pada akhir bulan ini di Jepang.
Namun, semakin mendekati akhir bulan Juni, pertemuan Trump dengan Xi masih abu-abu, belum ada kepastian, walau memang Washington masih ingin kedua pemimpin negara bertemu guna membuka jalan menuju damai dagang.
"Namun belum ada proses formalisasi," ujar Lawrence Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, mengutip Reuters.
Sebelumnya, pejabat senior di lingkungan pemerintahan China mengungkapkan bahwa Beijing bahkan belum melakukan apapun terkait rencana pertemuan Trump-Xi.
"Bagi China, yang penting adalah protokol dan bagaimana beliau dihormati. China tidak ingin Xi pergi ke sebuah pertemuan yang akan mempermalukan dirinya," tegas sang pejabat, dikutip dari Reuters.
Sekedar mengingatkan, Trump sebelumnya sudah mengancam bahwa dirinya akan akan membebankan bea masuk tambahan bagi produk impor asal China jika Xi sampai tak menemuinya di sela-sela KTT G-20 nanti.
TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/hps)
http://bit.ly/2Roge6B
June 14, 2019 at 03:53PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dibayangi Perang Dagang, Indeks Shanghai Cuma Naik Tipis"
Post a Comment