Search

Rombak Direksi Garuda, Akankah Ignasius Jonan Masuk?

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri BUMN Erick Thohir dinilai perlu merombak total seluruh jajaran direksi maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Perombakan ini penting agar Garuda menjadi perusahaan yang sehat secara bisnis dan mampu memperbaiki kinerja keuangan perseroan.

Dengan memperbaiki bisnis dan kinerja, Garuda diharapkan bisa melayani penerbangan domestik-internasional dengan baik.


"Jika jajaran direksi Garuda tidak dirombak, saya pesimistis bisnis dan pelayanan penerbangan Garuda akan menjadi lebih baik. Orang-orang lama ini kantak mampu mengatasi keuangan dan sudah mengenal bisnis Garuda sejak lama," kata Ferdy Hasiman, peneliti Alpha Research Database Indonesia, dalam pernyataan resminya, di Jakarta, dikutip Senin (9/12/2019).

"Sulit mengharapkan kinerja Garuda yang bersih, jika direksinya masih memiliki bisnis sampingan, seperti yang terjadi dengan kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal," tegasnya.

Menurut dia, dirut Garuda ke depan harus orang jujur dan memiliki visi bisnis penerbangan yang baik. "Dirut Garuda harus memiliki ketulusan bekerja dan mampu membenahi keuangan Garuda Indonesia. Dirut yang tidak bermain-main dengan bisnis sampingan dan lupa tugas pokok membenahi keuangan dan pelayanan Garuda," katanya.

Pada pekan lalu, Erick Thohir sudah memutuskan untuk memberhentikan empat anggota dewan direksi Garuda Indonesia yang terlibat dalam skandal penyelundupan moge Harley Davidson dan sepeda Brompton yang ditaksir merugikan negara sebesar Rp 1,5 miliar.

Skandal tersebut melibatkan Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara. Dalam penerbangan pengiriman pesawat Airbus pesanan Garuda tersebut ada tiga direksi maskapai BUMN itu yang tercatat dalam manifes.

Mereka adalah Iwan Joeniarto yang menjabat Direktur Teknik dan Layanan Garuda, Mohammad Iqbal yang menjabat sebagai Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha, dan Heri Akhyar yang merupakan Direktur Human Capital.

Nama Jonan

"Saya mendukung nama Ignasius Jonan [mantan Menteri ESDM] yang sudah beredar di media untuk mengisi posisi posisi Direktur Utama Garuda. Jonan memiliki pengalaman dan kinerja apik di PT Kereta Api dan menjadikan Kereta Api menjadi moda transportasi terbaik," kata Ferdi.

"Jonan juga pernah menjabat menteri perhubungan dan menteri ESDM. Di kedua kementerian itu, Jonan termasuk salah satu menteri periode pertama Jokowi yang sukses dan memiliki banyak gebrakan baik di perhubungan maupun di ESDM," tegasnya.


Dia menilai meskipun dirasa turun kelas, untuk menyelamatkan keuangan Garuda, pihaknya berharap Jonan bersedia menahkodai Garuda agar menjadi perusahaan penerbangan yang bersih.

"Sulit bagi Garuda menjadi maskapai penerbangan terbaik dan memiliki kinerja keuangan baik, jika Direksinya memiliki bisnis sampingan untuk memperkaya diri. Kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton ilegal di pesawat baru milik Garuda yang melibatkan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara adalah kecelakaan besar," tegasnya.

"Ari Ashkara ini sebelumnya terlibat dalam rekayasa laporan keuangan atau manipulasi akuntansi yang menyebabkan pemegang saham dan investor merugi. Ironisnya, menteri BUMN waktu itu, Rini Soemarno tak mencopot Ari dari posisi Direktur utama."

"Padahal, manipulasi akuntansi adalah kejahatan korporasi paling besar. Jika dicopot pada saat melakukan rekayasa keuangan, tidak akan terjadi kejahatan penyelundupan seperti terjadi sekarang," jelas Ferdi.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/2s5yvNg

December 09, 2019 at 02:40PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rombak Direksi Garuda, Akankah Ignasius Jonan Masuk?"

Post a Comment

Powered by Blogger.