Search

Irak Panas! Demo Tutup Ladang Minyak, Produksi Terancam

Jakarta, CNBC Indonesia -Demonstrasi anti pemerintah di Irak semakin panas. Kali ini, para pendemo memblokade ladang minyak, Minggu (29/12/2019).

Sebagaimana dilaporkan AFP, ratusan ribu orang menutup akses blok minyak Nasiriya, 300 kilometer di selatan Baghdad. Blok Nasiriya memproduksi 82 ribu barel minyak per hari (bph).


Para pemrotes memblokade Nassiriya dari Sabtu. Bukan hanya memblokir jalan, mereka memutus aliran listrik dan membuat operasi berhenti.

Boikot ladang minyak Nassiriya dikhawatirkan menganggu produksi minyak Irak. Meski demikian pemerintah menegaskan eskpor dan operasi hingga kini masih aman.

"Irak akan menggunakan output tambahan dari ladang minyak di Basra untuk menebus pengiriman yang hilang dari ladang Nassirya," kata kementerian sebagaimana dikutip dari Reuters.


Sebelumnya, penutupan juga dilakukan pendemo di ladang minyak Qayyarah. Hal tersebut menghentikan pengiriman 30 ribu bph minyak mentah.

Irak merupakan produsen minyak terbesar kedua di OPEC setelah Arab Saudi. Demonstrasi sendiri sudah terjadi sejak Oktober lalu.

Dari laporan Oktober dan November, Irak mencatat ekspor minyak masing-masing 3,4 juta barel per hari dan 3,5 juta barel per hari. Padahal, biasanya nilai yang diekspor mencapai 3,6 juta barel per hari.

Demo yang dipicu kelompok muda menginginkan pemecatan seluruh politisi yang memimpin Irak setelah invasi Amerika Serikat (AS) di tahun 2003. Di tahun itu, AS menyerang negara ini untuk menggulingkan Saddam Hussein.

Para pendemo marah dan menganggap politisi tak becus memperbaiki ekonomi negara. Menurut mereka, politikus hanya memperkaya diri dan tunduk pada Iran.

Selain itu, pendemo juga meminta diakhirinya sistem pembagian pekerjaan berdasarkan etnis dan agama. Mereka menganggap aturan ini tidak adil.

Massa pun meminta keadilan bagi para aktivis, yang diculik dan di tembak mati secara semena-mena di ruang publik oleh pemerintah. Komisi Hak Asasi Manusia Irak mengatakan sedikitnya ada 56 aktivis yang hilang.

Protes yang terjadi membuat sejumlah fasilitas umum terganggu. Kantor ditutup dan sekolah diliburkan. Bahkan demo melumpuhkan Kout, Al-Hilla, Amara dan kota suci Najaf. Sementara itu, polisi mencoba membubarkan pendemo dengan gas air mata.

Hingga kini tercatat 460 orang meninggal karena demo sedangkan 25 ribu lainnya luka-luka. November lalu, demo telah membuat Adel Abdel Mahdi mengundurkan diri dari posisi perdana menteri.

Perdana menteri pengganti belum berhasil didapatkan. Ini membuat Presiden Irak Barham Saleh mengancam mengundurkan diri, bila parlemen tak kunjung menunjuk PM baru.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)



https://ift.tt/354TP3m

December 30, 2019 at 02:17PM

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Irak Panas! Demo Tutup Ladang Minyak, Produksi Terancam"

Post a Comment

Powered by Blogger.