LinkAja Pengen Cari Dana dari Investor Swasta, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - LinkAja, dompet digital milik BUMN menyiapkan sejumlah rencana korporasi ke depan. Salah satunya membuka diri untuk mencari pendanaan dari investor swasta.

Langkah untuk menjaring dana swasta melalui pengumpulan dana atau fund raising dengan menunjuk Ihsan Ramdan sebagai chief financial officer LinkAja yang merupakan mantan bankir Citibank dan Standard Chartered Indonesia.

"Sudah pasti Ikhsan ditunjuk karena pengalamannya yang akan membantu LinkAja, salah satunya terkait dengan fund raising. Tapi yang terpenting adalah kesamaan purpose yang dimiliki Ikhsan dengan LinkAja, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih cepat dengan mendorong iklusi keuangan dan iklusi ekonomi," ujar Chief Marketing Officer LinkAja Edward Kilian Suwignyo dalam keterangan pers, Rabu (18/12/2019).

"Benar bahwa LinkAja akan membuka diri untuk investor swasta. Untuk formatnya saham dan lainnya, ini sesuatu yang belum ditentukan saat ini."

Edward Killian menambahkan selain membuka diri untuk investor swasta, LinkAja akan banyak melakukan penguatan di kota diluar Jabodetabek, mendukung program pemerintah pusat dan daerah dalam digitalisasi perekonomian pemerintah pusat dan daerah, bantuan sosial, penyaluran subsidi tepat sasaran.

"Layanan Syariah memiliki potensi yang sangat besar ke depannya, Sehingga kita perlu persiapan yang sangat matang, dari sisi produk, compliance, dan tentunya harus bekerjasama erat dengan regulator dan badan terkait untuk memastikan layanan yang kita kembangkan akan menjadi layanan yang terbaik," terangnya.

"Kami berharap layanan Syariah bisa segera meluncur setelah semuanya siap. Kami akan segera informasikan."

Asal tahu saja, Saat ini LinkAja dimiliki oleh BUMN. Pemegang saham terbesarnya adalah Telkomsel sebesar 25%. Sisanya, Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN. Ada juga Pertamina, Jiwasraya, dan Danareksa sebagai pemegang saham.

[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)

Let's block ads! (Why?)