Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta, Arnold Kindangen, menjelaskan, ada persaingan harga cukup ketat setelah pihaknya memberlakukan tarif Rp 5.000.
"Impact dari tarif operasional di-compare dengan ojol yang lebih murah dan nggak perlu jalan jauh. Itu juga kadang-kadang berpengaruh," ujarnya di sela media gathering LRT Jakarta di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/12/2019).
Di sisi lain, panjang rute keseluruhan LRT Jakarta saat ini baru 5,8 Km. Keterbatasan titik stasiun tersebut jadi tantangan tersendiri.
Foto: LRT Jakarta Targetkan 14.000 Penumpang per Hari.CNBC Indonesia/Tri Susilo
|
"5,8 Km agak tanggung karena jarak berpengaruh, tujuan berpengaruh. Kita memanfaatkan situasi yang ada, space yang kita berdayakan," bebernya.
Dengan sejumlah tantangan itu, LRT Jakarta sudah menyiapkan strategi. Salah satunya adalah kampanye pentingnya menggunakan transportasi umum.
"Kita mau campaign, kalau kita bertransportasi umum menyehatkan badan, kita bisa bakar sekian kalori, dan hal-hal yang sifatnya menarik," tandasnya.
Dengan trase 5,8 Km, dia menilai ada peluang menarik minat penumpang melalui menggencarkan layanan pada kebutuhan terbatas. "Kita akan buat aktivitas-aktivitas apa yang jadi kebutuhan riders kita. Saya harap dari LRT bisa kolaborasi dengan walikota Jakarta Timur dan Jakarta Utara, juga swasta," urainya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT LRT Jakarta, Wijanarko, menjelaskan bahwa transportasi massal memang harus didekatkan kepada destinasi. Dia menilai, hal ini yang perlu dipahami sehingga LRT Jakarta belum setara pelanggannya dengan MRT.
"Di satu sisi panjang kita baru 5,8 Km. Nanti akan diteruskan sudah ada plan nya. Intinya nanti akan jadi feeder satu sama lain, integrasi dengan Jak Lingko," tandasnya.
Biaya Rp 20 T (NEXT)
https://ift.tt/34Gejze
December 21, 2019 at 05:40PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "LRT Jakarta: Dana Rp 20 T dan Penumpang yang Hijrah ke Ojol"
Post a Comment