Indeks Straits Times dibuka menguat 0,3% ke level 3.217,6 indeks poin, di mana dari 30 saham yang menghuni indeks acuan bursa saham Singapura tersebut, 21 saham yang mencatatkan kenaikan harga, 5 saham melemah, dan 4 saham tidak mencatatkan perubahan harga.
US Bureau of Economic Analysis melaporkan pembacaan awal angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2019 sebesar 1,9% secara kuartalan yang disetahunkan (annualized). Sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 2%, tetapi lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Trading Economics yaitu 1,6%. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi 1,9% adalah laju terlemah sejak kuartal I-2017.
Kemudian pada bulan Oktober, Automatic Data Processing (ADP) melaporkan bahwa Negeri Paman Sam berhasil menciptakan 125 ribu lapangan pekerjaan baru di sektor non pertanian. Capaian tersebut berhasil mengalahkan estimasi analis yang memproyeksi penambahan 120.000 dan Lebih baik dari bulan sebelumnya yang hanya mencatatkan penciptaan 93.000 lapangan kerja, dilansir Trading Economics.
Data perekonomian Negeri Paman Sam yang ciamik tentu membuat investor lega, karena pulihnya perekonomian AS akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi global.
Lebih lanjut, selang beberapa jam, The Fed untuk ketiga kalinya dalam tahun ini, memutuskan menurunkan federal funds rate (FFR) sebesar 25 basis poin ke rentang 1,5%-1,75%, sesuai ekspektasi pelaku pasar.
Ini berarti secara total, Gubernur The Fed, Jerome Powell, telah memangkas FFR sebanyak 75 basis poin. Kebijakan moneter longgar ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kami menempuh langkah ini (penurunan suku bunga acuan) untuk memastikan perekonomian tetap kuat di tengah dinamika global serta diharapkan mampu memberi kepastian di tengah berbagai risiko. Kami menilai posisi kebijakan moneter saat ini sudah tepat (appropriate) sepanjang perkembangan yang ada sejalan dengan proyeksi," papar Powell dalam konferensi pers usai rapat, seperti diberitakan Reuters.
Terlebih lagi, Powell juga menambahkan The Fed akan memberikan ruang gerak dan mencermati pertumbuhan inflasi sebelum memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.
Penurunan FFR menjadi katalis positif bagi instrumen keuangan kawasan Asia, tidak terkecuali Singapura, karena dapat menawarkan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan dengan aset keuangan berbasis dolar AS.
Pada hari ini investor akan mencermati rilis data jumlah pinjaman bank bulan September pukul 09:00 WIB dan indeks keyakinin bisnis kuartal III-2019 pukul 12:00 WIB.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/tas)https://ift.tt/34b6HVo
October 31, 2019 at 03:48PM
Bagikan Berita Ini
0 Response to "The Fed Pangkas Suku Bunga, Bursa Singapura Reli"
Post a Comment